Jakarta, Gatra.com – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Harya S. Dillon, mengatakan, tingkat kepercayaan pengguna terhadap ojek daring atau online (ojol) pada masa adaptasi kebiasaan baru (new normal) mencapai 45%.
"Baru mencapai hingga 45% dari total pengguna aktif transportasi publik," kata Harya dalam diskusi tentang masa depan integrasi antarmoda transportasi publik di Jabodetabek, Selasa (4/8).
Menurut Harya, meski angkanya baru menyentuh 45%, namun ini mendudukan ojol di peringkat pertama dibandingkan tingkat kepercayaan pengguna transportasi publik terhadap moda lainnya.
"Total pengguna ojek online tersebut setidaknya mendukung hampir 66,2% total responden untuk tetap mau menggunakan transportasi publik," katanya.
Menurut Harya, hadirnya transportasi daring memberikan nilai lebih yang sebelumnya didapat dari kendaraan pribadi, sehingga transportasi ini harus terintegrasi dengan antarmoda sebagai penghubung awal hingga akhir dari perjalanan.
Sementara itu, Head Of Transport Gojek Group, Raditya Wibowo, menyampaikan, pihaknya berencana mengintegrasikan dan meningkatkan penggunaan multimoda untuk menjadi bagian dalam meningkatkan pengguna transportasi publik.
Selain itu, lanjut Raditya, pihaknya juga mengutamakan keselamatan dan kesehatan pengguna transportasi publik di tengah adaptasi kebiasaan baru (new normal) coronavirus disease 2019 (Covid)-19 ini.
"Fokus ke protokol kesehatan dan kita juga fokus membuat posko keamanan, fokus memastikan informasi, cek suhu, dan disinfektan ke kendaraan driver. Kita fokus memastikan bahwa semua protokol-protokol baru sudah bisa jalan. Misalnya, alat pelindung untuk driver dan customer," kata Raditya.
Reporter: MAA