_thumb.jpg "Bupati Manggarai Barat Minta Masyarakat Harus Berantas Judi Online")
_(1)_11zon1_thumb.jpg "Keluarga Optimistis Menangkan PSU DPD RI Eks Terpidana Kasus Suap")
Pati, Gatra.com - Anggota Komisi VI DPR RI, Marwan Jafar menilai akses permodalan bagi industri kecil menengah (IKM) dan usaha kecil menengah dan mikro (UMKM) di daerah perlu dibuka dan dipermudah. Semata, agar potensi ekonomi di daerah lebih terdongkrak.
Selain membuka, legislator asal Kabupaten Pati, Jawa Tengah ini melanjutkan, supaya aksesnya perlu dipermudah. Lantaran selama ini, instruksi dari Pemerintah Pusat agar akses permodalan tidak berbelit, tetapi praktiknya di bawah tidak demikian.
"IKM dan UMKM di daerah-daerah harus dibangun lebih baik. Produk, pemasaran, akses modal, temasuk juga stabilisasi harga di-guarded oleh kementerian. Pemangkasan birokrasi jadi perhatian utama. Tanpa itu, kemudahan akses permodalan sulit didapatkan IKM dan UMKM. Mereka akan tetap seperti yang dulu-dulu, tumbuh dengan sendirinya tanpa kehadiran negara," ujarnya dalam pembukaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Produksi dan Kewirausahaan bagi IKM di Jawa Tengah yang berlangsung di Hotel Safin Pati, Selasa (4/8).
Dalam acara yang dihadiri secara virtual Direktur IKM Kimia, Sandang, Kerajinan dan Industri Aneka pada Kementerian Perindustrian RI (Kemenperin) Ratna Utarianingrum itu, tercatat dihadiri sebanyak 120 peserta dalam bimtek yang digelar Kemenperin di enam lokasi pelatihan dengan mengikuti protokol kesehatan di masa new normal ini.
Para peserta tersebut di antaranya berasal dari Kabupaten Pati, Rembang, Blora dan Grobogan. Untuk IKM dari Pati mengikuti bimtek konveksi dan pakan ternak, Rembang dengan bimtek konveksi dan pengolahan ikan, Grobogan yakni bimtek teknologi tepat guna dan Blora bimtek pengelasan.
Kehadiran IKM di daerah, menurut anggota Fraksi PKB ini, dapat berkontribusi menstabilkan daya beli masyarakat. Mengingat, daya beli masyarakat terus menurun, apalagi ditambah sejak pagebluk melanda nusantara.
"Salah satu solusinya adalah tingkat konsumsi tidak impor terus menerus dan lebih mendayagunakan sumber daya yang ada. Itu agar potensi terserap dengan baik dan ekonomi dapat bergulir, serta masyarakat mengalami peningkatan kesejahteraan," sebutnya.
