Sleman, Gatra.com – Partai Amanat Nasional (PAN) Sleman menunjukkan sinyal perpecahan menjelang pilkada tahun ini. Pengurus tingkat kecamatan PAN Sleman menolak politik dinasti dan meminta koalisi dipertahankan.
Juru bicara pengurus tingkat kecamatan PAN Sleman, Nur Hidayat, mengatakan dua poin disepakati setelah para pengurus kecamatan di Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PAN dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN Sleman bertemu pada 28 Juli lalu.
“Mengingat PAN Sleman selama dua periode berturut-turut selalu menang bersama koalisi yang dibangun dan dipimpin oleh PAN, kami dari 17 DPC PAN Sleman menolak politik dinasti di Kabupaten Sleman. Poin kedua, kami mendukung langkah DPD PAN Sleman melanjutkan upaya koalisi,” kata Nur di kantor DPD Sleman, Selasa (4/8).
Selama dua periode, PAN memimpin koalisi dan menempatkan kader PAN Sri Purnomo sebagai Bupati Sleman. Namun jelang pilkada tahun ini, istri Sri Purnomo, Kustini, dicalonkan oleh PDI Perjuangan.
Salah satu ketua di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN, Mumtaz Rais, menyatakan rekomendasi PAN untuk Pilkada Sleman diberikan ke Kustini. Apalagi, menurut Mumtaz kepada Gatra.com, Kustini juga kader PAN.
Adapun DPD PAN tengah menjajaki koalisi dua periode itu berlanjut dengan mengusung Ketua PAN Sleman Sadar Narimo. Pengurus DPC mendukung koalisi ini.
Nur Hidayat mengatakan, DPP diminta mendengarkan aspirasi arus bawah PAN. Menurutnya, keputusan tidak semata-mata kewenangan pusat. “Ini lebih sebagai ungkapan harapan bahwa kaderisasi agar lebih diperhatikan dan regenerasi kepemimpinan merupakan sistem yang lebih baik sebagai partai modern,” katanya.
Ia menjelaskan, sesuai pedoman partai, penjaringan bakal calon pilkada harus mendaftar di DPD. Untuk itu, kandidat yang tidak melewati mekanisme itu dinilai bukan bakal calon dari PAN. “Jadi tidak ada pemahaman kami, orang mendaftar lewat DPW atau DPP,” ucapnya.
Namun, Nur berkilah, pernyataan sikap ini tak dialamatkan ke pencalonan Kustini. “Kami tidak melihat itu. Sampai saat ini belum melihat (rekomendasi DPP PAN ke Kustini) itu. Jadi tidak berkaitan langsung pernyataan kami,” katanya.
Nur belum tahu langkah selanjutnya jika PAN merekomendasikan Kustini, termasuk untuk tak mendukung Kustini. “Itu belum menjadi sikap karena belum ada satu bukti pun rekomendasi turun,” katanya.
Secara terpisah, Ketua Tim Internal Pilkada DPD PAN Sleman, Sekarmaji, menyatakan sampai saat ini rekomendasi DPP untuk Pilkada Sleman belum turun. Di tingkat DPD, dua nama diajukan sebagai kandidat ke DPP, yakni Mumtaz Rais dan Sadar Narimo.
Sekarmaji mengatakan, DPP sempat memberikan surat rekomendasi kepada Mumtaz untuk maju di pilkada. Namun putra Amien Rais itu mengundurkan diri karena berkonsentrasi sebagai pengurus DPP. “Setelah rekom ke Mumtaz, sampai saat ini belum ada lagi,” kata dia.