Solo, Gatra.com - Langkah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) semakin berat untuk membangun koalisi pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Solo 2020 mendatang. Pasalnya saat ini hampir semua partai yang berpeluang koalisi dengan PKS telah mendapat instruksi dari elitnya untuk mendukung pasangan Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa.
Salah satu partai, Gerindra bahkan sudah mendapatkan rekomendasi secara resmi untuk mendukung Gibran dan Teguh. Tentunya PKS akan semakin sulit membangun koalisi untuk melawan Gibran-Teguh yang diusung oleh PDIP.
"Kami saat ini masih merapatkan bersama. Memang untuk menyusun koalisi masih mengalami kendala rumit," ucap Wakil Ketua Bidang Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PKS Sugeng Riyanto, Selasa (4/8).
Sebagai informasi, dari 45 kursi DPRD di kota Solo, 30 kursi diperoleh oleh PDIP. Sedangkan PKS hanya memiliki lima kursi. Gerindra, PAN dan Golkar masing-masing mendapatkan tiga kursi. Dan sisanya satu kursi diperoleh oleh PSI.
Saat ini Gerindra sudah menyatakan dukungan secara resmi melalui rekomendasi pada pasangan Gibran Teguh. Artinya hanya tinggal PAN, Golkar dan PSI yang masih berpeluang untuk koalisi dengan PKS.
Sugeng mengakui jika saat ini pihaknya kesulitan menjalin komunikasi dengan pimpinan partai di tingkat kota. Sebab saat ini hampir semua partai di Solo domainnya sudah diambil oleh pimpinan partai di pusat.
"Makanya kami juga berusaha melempar ke pusat. Memang di daerah sudah kesulitan karena memang ini sudah high level politic," ucapnya.
Diakui Sugeng dengan Gerindra yang merapat ke Gibran-Teguh, semakin sulit bagi PKS menyusun koalisi. Golkar telah satu suara dengan PDIP dari awal. Sedangkan PSI juga sudah jauh-jauh hari memberikan dukungannya ke Gibran untuk maju dalam Pilkada 2020.
"Kelihatannya tidak lama lagi PAN juga akan memberikan dukungan (ke Gibran)," ucapnya.
Namun saat ini PKS tidak bisa mengusung sendiri karena hanya memiliki lima kursi. Padahal syarat untuk mengusung calon yakni sembilan kursi. Sugeng berharap saat ini demokrasi di kota Solo bisa tetap berjalan.
"Kita juga masih menunggu perkembangan calon independen. Tentunya kami akan memantau, kalau calon independen lolos sikapnya seperti apa, kalau tidak lolos seperti apa. Memungkinkan juga untuk menentukan sikap kami, apakah netral atau tidak memberikan dukungan sama sekali," ucapnya.