Banyumas, Gatra.com – Bank Indonesia mendukung kemandirian lembaga pendidikan, baik sekolah, madrasah maupun pondok pesantren. Bentuknya yakni pengembangan ekonomi, keterampilan, dan dukungan pendidikan lainnya.

Manajer Unit Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Purwokerto, Kunto Hari Wibowo mengatakan BI mendukung pengembangan ekonomi sebuah lembaga pendidikan. Di pesantren misalnya, BI mendukung pengembangan pertanian, peternakan, keterampilan, hingga pemanfaatan sampah yang bernilai ekonomi.

Kemandirian ekonomi itu penting agar lembaga pendidikan lebih berdaya. Sebab, lembaga pendidikan memiliki potensi yang besar. Di sisi lain, kebanyakan lembaga pendidikan masih mengandalkan iuran siswa atau santri dan bantuan pihak lainnya.

Menurut dia, kemandirian ekonomi akan memastikan semua potensi yang ada di lembaga pendidikan lebih produktif. Iuran santri, bisa dimanfaatkan untuk kegiatan yang bernilai lebih.

“Seperti Ponpes Rubat Mbalong Ell Firdaus, di Kedungreja itu pengembangan pertanian, peternakan, serta produksi Mocaf,” katanya, saat memberikan bantuan material di Madrasah Diniyah Miftahul Huda, Cingebul, Lumbir, Banyumas.

Selain Ponpes Rubat Mbalong, BI juga mendampingi kegiatan pengembangan ekonomi dan kewirausahaan di lembaga pendidikan lainnya. Seperti di pesantren Ihya Ulumudin, Kesugihan, Cilacap, Pesantren di Tambakreja, Cilacap. “Kalau Banyumas ada Ponpes Nurul Huda, Zam Zam, Ponpes Leler (Andalusia),” ucapnya.

Kata dia, konsep kemandirian yang diusung masing-masing lembaga pendidikan berbeda sesuai dengan potensi dan kondisi lembaga pendidikan tersebut. Ada yang mengembangkan pertanian, peternakan, pengelolaan sampah, wirausaha, UMKM atau keterampilan lainnya.

Dia mengemukakan, puluhan lembaga di Banyumas dan Cilacap sudah mendapatkan dukungan BI. Tahun ini, terhitung hingga bulan ketujuh (Juli), BI telah menyalurkan bantuan atau dukungan ke tujuh lembaga pendidikan. Dia memastikan hingga akhir tahun penerima dukungan BI akan semakin bertambah.