Home Milenial KBM Jitu di Era Covid Cegah Generasi Emas Turun Kualitas

KBM Jitu di Era Covid Cegah Generasi Emas Turun Kualitas

Karanganyar, Gatra.com- Sistem belajar mengajar di sekolah terkendala pandemi Covid-19 bakal menurunkan kualitas generasi mendatang. Jika tiadak ditemukan formula jitu pembelajarannya, kualitas generasi emas bakal memelas. Karena itu, seluruh stakeholder pendidikan diminta bekerja ekstra untuk memulihkannya.

Hal itu disampaikan Bupati Karanganyar, Juliyatmono kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (4/8). Orang nomor satu di Pemkab Karanganyar ini mengaku khawatir pembentukan generasi emas bercela gara-gara lepas dari sekolah. Selama pandemi Covid-19, kegiatan belajar mengajar lebih banyak dilakukan di luar kelas. Juliyatmono mengatakan model pembelajaran semacam itu seolah-olah mengisi kekosongan waktu para peserta didik selama belajar di rumah. Dibandingkan belajar di sekolah yang diawasi langsung oleh guru, belajar di rumah memunculkan banyak kekurangan. Terutama pembentukan karakter siswa.

"Enggak ada yang bisa menggantikan peran guru. Sekalipun itu pembelajaran daring. Dikhawatirkan terjadi penurunan kualitas generasi mendatang. Anak-anak yang biasanya langsung diberi pelajaran tatap muka, sekarang enggak. Padahal di ruang kelas itu berlaku transfer ilmu dan keteladanan," katanya.

Sedianya pemerintah segera merumuskan sistem pembelajaran yang tepat untuk menyambung rantai generasi emas yang terputus. Pembelajaran bagi peserta didik juga tak boleh mengancam keselamatan mereka dari penularan Covid-19.

"Bagi wali murid yang khawatir anaknya tertular, silakan (belajar daring) di rumah. Tentu apapun kebijakan pemerintah terkait pendidikan di masa pandemi harus mendapat izin orangtua. Namun ada yang memilih aktif diadakan KBM. Semua hal itu akan dirumuskan. Kita akan tawarkan solusi terbaik supaya anak-anak tetap dibekali pendidikan," jelasnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Karanganyar Tarsa mengatakan sekolah diminta berinovasi dalam memberikan pembelajaran selama pandemi Covid-19. Pembelajaran daring, luring, maupun kombinasinya. Pihaknya tak memberi target pencapaian akademis.

"Tidak diwajibkan mencapai target kurikulum. Kalau misalnya pembelajaran daring kurang mengena, silakan dibahas bagaimana yang sesuai. Tentu orangtua harus dilibatkan," katanya.

85