Home Milenial Menabung Sejak SD, Anak Bupati Kurban Sapi untuk Ayah-Bunda

Menabung Sejak SD, Anak Bupati Kurban Sapi untuk Ayah-Bunda

Kendal, Gatra.com - Ada yang menarik cerita pada momentum Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah kali ini, pada umumnya sohibul kurban mereka yang sudah mapan dari sisi ekonominya. Namun, bagi Kee Abyansyah Sitepu (14) bersama adiknya Calanta Rafanda Sitepu (8), hal ini tidak berlaku.

Meski, diusianya yang masih muda itu dan belum memiliki pekerjaan seperti layaknya orang dewasa tapi keduanya yang notabene anak Bupati Kendal, Mirna Annisa, punya cara sendiri agar bisa ikut berkurban. Mereka rela menyisihkan uang jajan untuk ditabung sejak di sekolah dasar agar bisa berkurban. Dan kali ini, hewan kurban tersebut diatasnamakan untuk Ayah dan Bundanya.

Setelah tabunganya dirasa cukup, Bang B dan Non C sapaan akrab keduanya, membongkar celengannya untuk dibelikan hewan kurban. Yakni berupa dua ekor sapi berukuran besar.

Dua ekor sapi itu mereka kurban tersebut ia serahkan ke dua pondok pesantren. Luar biasanya lagi, kedua hewan kurban tersebut mereka serahkan atas nama Ayah, Ferry Sandy Sitepu dan Bundanya, Mirna Annisa.

"Kedua Hewan Kurban ini kami berikan, pahalanya kami khususkan untuk ayah dan bunda. Karena berkat beliau berdua, kami bisa seperti sekarang ini," kata Kee Abyansyah yang akrab disapa Bang B, Minggu, (2/8).

Dua ekor sapi dibelinya tanpa sepengetahuan ayah dan bundanya. Keduanya memecah celengan yang selama ini disimpan didalam dua celengan berbentuk macan besar. Satu celengan milik Bang B, dan satu lainnya milik adiknya Non C.

Setelah menghitung tabungannya tersebut, keduanya bermaksud membelikan hewan kurban. Karena tidak ingin diketahui kedua orang tuanya, Bang B menghubungi Santi yang tidak lain, budhenya yang sering membantunya. Ia meminta kepada budenya untuk mencarikan dua ekor sapi melalui pesan WA.

"Saya juga minta agar budhe tidak memberi tahu ayah dan bunda. Karena kalau sampai tahu, bunda pasti yang bayarin sapinya. Karena sejak awal kami ingin uang ini dibelikan hewan kurban untuk ayah dan bunda," tuturnya.

Singkat cerita, budenya membelikan dua ekor sapi sesuai permintaan Bang B dan Non C. Begitu dua ekor sapinya tiba, langsung diserahkan kepada dua pondok pesantren. Pun itu dilakukan tanpa sepengetahuan Mirna dan Ferry Sitepu.

Dua pondok pesantren tersebut adalah Pondok Pesantren Wasilatul Huda di Desa Taman Gede, Kecamatan Gemuh dan Pondok Pesantren Hufadzil Quran An-Nur, Desa Pamriyan, Kecamatan Gemuh. Kami serahkan untuk para santri yang sedang menempuh pembelajaran ngaji kitab ataupun hafalan Quran, imbuhnya.

Bang B juga menceritakan ide awal kenapa ia sangat ingin berkurban untuk dan atas nama ayah dan bundanya. Menurutnya, keinginan itu memang untuk berkurban pada perayaan Iduladha memang sudah lama.

Sedangkan uang tabungannya ia dapat dari menyisihkan uang saku sekolah, uang pemberian dari saudara dan hadiah dari ayah dan bundanya. Uang-uang tersebut ia tabung sejak ia SD hingga sekarang duduk dibangku kelas 1 SMA.

"Kalau prestasi sekolah bagus, dapat nilai bagus, ayah dan bunda biasanya memberikan kami hadiah berupa uang. Tujuannya untuk memotivasi kami agar lebih semangat belajar. Tapi uang-uang itu tidak pernah kami gunakan melainkan selalu kami tabung. Kami berharap amalan kurban ini mendapat Ridho Allah SWT sebagai anak yang salih-saliha. Sebab Ridho Allah kepada anak itu terletak pada ridhonya orang tua," pungkasnya.

405