Cilacap, Gatra.com – Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah menggelar simulasi penerapan protokol kesehatan dalam acara hajatan. Diketahui, sejumlah kelompok masyarakat di Cilacap mendesak agar Pemkab segera mengizinkan digelarnya hajatan, sebagai salah satu tradisi masyarakat.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah (Setda Cilacap), Buddy Haryanto mengatakan simulasi hajatan tersebut merupakan percontohan penerapan protokol pencegahan penularan Covid-19. Dengan protokol ketat harapannya tak akan terjadi penularan Covid-19 meski warga menggelar berbagai hajatan, seperti pesta pernikahan atau khitan. “Baru di uji cobakan hajatan percontohan,” katanya.
Dia menjelaskan, Pemkab Cilacap menggelar simulasi di lima titik, di lima eks-distrik yang ada di Cilacap. Selanjutnya, hasil simulasi itu dievaluasi oleh Gugus Tugas Penanganan Covid-19 tingkat kabupaten untuk mengukur sejauh mana efektivitas dan risikonya. “Ada 5 titik Lokasi simulasi, masing masing distrik 1. Setelah itu akan dievaluasi oleh satgas TK kabupaten,” ujarnya.
Sebelumnya, Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji meninjau simulasi penerapan protokol kesehatan pada acara hajatan. Hal tersebut dilakukan sebagai bahan evaluasi dalam pelaksanaan adaptasi di masa pandemi Covid-19.
Sejak pemerintah menyatakan pandemi Covid-19 ditetapkan sebagai bencana nonalam, kegiatan yang melibatkan khalayak ramai telah dilarang termasuk acara hajatan. Atas undangan Paguyuban Pekerja Seni Cilacap (PPSC), Bupati dengan didampingi sejumlah pimpinan OPD mengunjungi lokasi hajatan percontohan di Desa Kalisabuk Kecamatan Kesugihan, pekan ini.
Beberapa titik yang menjadi perhatian Bupati diantaranya penyambutan tamu undangan, posisi dan jarak duduk antar tamu undangan, tempat makanan, dapur dan hiburan. Kesemuanya dipastikan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
“Saya sedang mencoba beberapa simulasi dalam hajatan. Untuk melihat apakah bisa kita menjalani pandemi covid ini dengan adaptasi baru. Sebelumnya saya telah mendengar beberapa keluhan dari para pekerja seni yang kehilangan sumber penghasilan akibat covid-19,” kata Bupati, dikutip dari siaran pers tertulis.
Lebih lanjut Bupati dan jajarannya akan mengevaluasi pelaksanaan simulasi ini serta menekankan kepada para pekerja seni untuk bisa menjaga protokol kesehatan secara konsisten. Pemakaian perlengkapan kesehatan juga menjadi hal yang harus dipatuhi.