Sikka, Gatra.com- Pemerintah pusat dinilai diskriminatif soal pariwisata karena lebih fokus ke Labuan Bajo Manggarai Barat. Sementara Kabupaten lain di Pulau Flores yang pariswisatanya potensial diabaikan pihak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi.
“Saya lihat pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi pilih kasih. Hanya fokus menggelontorkan anggaran untuk pengembangan pariwisata di Labuan Bajo,Kabupaten Manggarai Barat. Sementara, Kabupaten lain di pulau Flores juga punya potensi pariwisatanya dilupakan,” kata Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira ( 2/8).
Perhatian pemerintah pusat terhadap pariwisata di Labuan Bajo Manggarai Barat ini jelas Andreas Hugo Pareira, seolah-olah mau melepaskan Labuan Bajo dari pulau Flores. “Beberapa kabupaten di Flores kehilangan kesempatan dari perhatian pusat. Padahal Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat ini merupakan bagian dari Pulau Flores. Satu daratan,” jelas Andreas Hugo Pareira.
Menurut Andreas Hugo Pareira peningkatan kunjungan wisatawan asing di Labuan Bajo tidak memberikan dampak ekonomi bagi beberapa Kabupaten yang ada di pulau Flores. “Pemerintah pusat juga harus berpikir untuk pengembangan pariwisata beberapa Kabupaten yang ada di Flores, sehingga Flores menjadi destinasi turis terintegrasi,” terang Andreas.
Kelemahan yang sering terjadi bahwa Kementerian Pariwisata jelas Andreas Hugo Pareira menjalankan program sendiri tanpa koordinasi dengan pemerintah daerah. Di daerah menjalankan program pariwisatanya sendiri, sehingga masih ada ego sektoral antara pusat dan daerah. “Terjadi saling tumpah tindih antara pusat dan daerah. Kalau tidak ada komunikasi antara pusat dan daerah, maka pariwisata tidak akan jalan karena masing-masing dengan anggarannya. Masing-masing dengan perencanaanya sehingga dalam pelaksanaannya bertabrakan antara pusat dan daerah di lapangan,” kata Andreas Hugo Pareira.
Dikatakannya, apabila tidak ada integritas, maka pariwisata yang ada di beberapa Kabupaten di Flores tidak akan maju. Pariwisata di Labuan Bajo tentunya akan lebih cepat maju ketimbang beberapa kabupaten lainnya karena pemerintah pusat suport terus anggarannya. “Labuan Bajo sebagai destinasi super prioritas dari pemerintah pusat, sebenarnya menjadi peluang baik bagi Kabupaten lain di Flores. Karena itu diharapkan ada dukungan anggaran dari pusat untuk pengembangan pariwisatanya,” ujar Andreas Hugo Pareira.
Menurut dia, kedepan Flores harus seperti Bali. Dulu orang datang ke Bali hanya tahu pantai Kuta. Sekarang kita lihat di Bali , setiap kabupaten punya destinasi. Jadi orang datang ke Bali bukan ke Kuta. Itu yang saya inginkan di Flores,” katanya
Mengatasi kesenjangan ini sebut Andreas pihak dari Kementerian Pariwisata dan para Bupati yang ada di Flores harus duduk bersama. Mencari solusi, merancang pembangunan pariwisata Flores yang terintegrasi. “Pihak kementrian Pariwisata harus duduk bersama berembuk dengan para Bupati di Flores. Harus ada sinegritas. Karena saat ini, sektor pariwisata jadi andalan pemerintah dalam mendulang pendapatan. Di luar sektor minyak bumi dan gas,” pungkas Andreas.