Home Kebencanaan Ganjar Sentil Daerah Enggan Tes Massal Covid Demi Pencitraan

Ganjar Sentil Daerah Enggan Tes Massal Covid Demi Pencitraan

Tegal, Gatra.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo menyentil kepala daerah yang enggan melakukan tes massal demi membangun citra bahwa daerahnya tidak ada penambahan kasus Covid-19.

Hal itu diungkapkan Ganjar dalam webinar Sekolah Pascasarjarana Magister Epidiomologi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Sabtu (1/8).

"Kemarin saya temukan, seorang kepala daerah di Jateng, dia tak mau lagi lakukan tes karena dia ingin bangun citra. Citra apa yang ingin dibangun citra yang ingin dibangun daerahnya tak ada penambahan kasus. Apa yang terjadi tak mau rekam data, padahal sebenarnya bisa jadi terjadi terus-menerus," kata Ganjar tanpa menyebut daerah yang dimaksud.

Ganjar pun menyesalkan sikap kepala daerah tersebut. Sebab hal itu justru merupakan langkah berbahaya dan bisa berakibat fatal. "Hari gini, para politisi masih membangun citra untuk kemudian sembunyikan data, tak mengerjakan sesuatu, waduh-waduh. Mudah-mudahan nantinya kita sadarkan," ujarnya.

Dalam webinar bertajuk Fenomenologi Masyarakat Menghadapi Covid-19 dan Kesiapan Menjalankan Kehidupan New Normal itu Ganjar juga mengungkapkan, pihaknya akhirnya melakukan tes secara diam-diam di satu titik kerumunan agar kepala daerah tersebut tidak lagi merasa jumawa jika daerahnya aman dari Covid-19.

"Maka begitu kami tes di satu titik, sudah dapat tiga. Sekarang sudah bingung. Bawahan bingung, atasan tidak dikasih tahu. Saya tanya kenapa tidak dikasih tahu? karena takut. Itulah yang kemudian hari ini jadi persoalan bangsa. Jujur saja, pegang integritas. Ini penting untuk kita sampaikan," ucapnya.

Menurut Ganjar, keterbukaan data Covid-19 penting karena berkaitan strategi pelacakan, tes dan perawatan sehingga pengendalian penyebaran Covid-19 bisa dilakukan maksimal. "Buka semua data dengan penuh integritas," tandasnya.

Saat dikonfirmasi Gatra.com terkait daerah yang dimaksud, Ganjar enggan membeberkan lebih lanjut, termasuk saat ditanya apakah daerah yang dimaksud adalah Kota Tegal. "Silahkan anda cari," katanya melalui pesan WhatsApp, Sabtu malam (1/8).

Sebagaimana diketahui, Kota Tegal merupakan satu-satunya daerah di Jateng yang sudah menjadi daerah zona hijau Covid-19 sejak Mei lalu setelah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Pemkot setempat juga mengklaim sejak PSBB selesai belum ada penambahan kasus positif baru.

Namun klaim tersebut dikritik sejumlah kalangan karena status zona hijau yang disandang Kota Tegal tidak diiringi dengan tes massal yang massif.

Berdasarkan catatan Gatra.com, rapid test dan tes swab massal terakhir di Kota Tegal digelar di sela acara apel pelantikan relawan Covid-19 mandiri di kompleks Balai Kota Tegal, Kamis (30/7). Tes massal tersebut dilakukan Dinas Kesehatan Kota Tegal dan Dinas Kesehatan Provinsi Jateng.

Wakil Wali Kota Tegal Mohamad Jumadi saat ditanya perihal tes massal usai acara itu menyebut jumlah warga Kota Bahari yang dites sudah lebih dari cukup. "Yang dites sudah 3.400 lebih. Sebenarnya sudah mencukupi aturan pemerintah, hampir satu persen dari jumlah penduduk. Penduduk Kota Tegal ada sekitar 280 ribu. Saya kira sudah lebih dari cukup," ujarnya.

370