Jakarta, Gatra.com - Neta S Pane, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) menguraikan hubungan penangkapan Djoko Tjandra dengan bursa Kapolri. IPW melihat, kasus Djoko Tjandra maupun penangkapan buronan kakap itu tidak ada kaitannya dgn bursa calon Kapolri, apalagi pergantian Kapolri masih lama.
Presiden tentunya punya kriteria sendiri tentang calon kapolri yg akan diangkatnya di masa depan. Bagaimana pun calon kapolri yang akan diangkat presiden tentu melihat situasi aktual politik saat itu dan proyeksi situasi ke depan, yang semuanya sangat tergantung pada insting politik presiden maupun hak prerogatif presiden.
Namun dalam kondisi panas kasus Joko Tjandra ditambah tertangkapnya buronan kakap itu, ada saja pihak pihak yang mengkaitkannya dengan bursa calon Kapolri. "Padahal hal itu tidak ada kaitannya dan situasinya jauh panggang dari api," tegasnya.
IPW mendapat informasi bahwa calon kapolri ke depan yang akan dipilih presiden dari kalangan bintang dua dan proses suksesinya satu paket dengan calon wakapolri. Memang informasi yang diperoleh IPW ini kembali kepada situasi aktual dan menjadi hak prerogatif presiden.
"Sebab itu sebaiknya, masyarakat maupun pihak-pihak tertentu jangan berspekulasi dan mengkaitkan kasus Djoko Tjandra dengan suksesi Kapolri, karena tidak ada kaitannya," katanya.
Sebaiknya semua pihak bersabar menunggu momentum yang akan terjadi. "Sepertinya akan dimulai presiden dengan reshuffle kabinet, pergantian panglima TNI dan suksesi Kapolri. Semua ini dinilai IPW akan dilakukan presiden pasca new normal agar pemerintahan ke depan semakin efektif dan stabilitas keamanan kondusif," katanya.