Yogyakarta, Gatra.com - Pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar tes usap Covid-19 dan mengusulkan penutupan salah satu fakultas. Langkah ini sebagai tindak lanjut atas temuan dua kasus positif Covid-19 secara berbeda di kampus itu.
“Sesuai anjuran Satgas Covid-19 UGM, sebagai langkah preventif telah dilakukan tes swab dengan prioritas kepada pimpinan universitas dan staf,” kata Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM Iva Ariani, dalam pernyataan tertulis, Sabtu (1/8).
Pimpinan dan staf UGM yang menjalani tes usap itu memiliki riwayat kontak erat dengan anggota delegasi yang menyertai kunjungan DPR RI ke UGM pada 17 Juli dan belakangan dinyatakan positif Covid-19. Selain ke UGM, rombongan DPR RI ini juga mengunjungi kantor Pemda DIY.
Ia juga membantah beredarnya informasi di aplikasi Whatsapp bahwa salah satu staf di Gedung Pusat UGM dinyatakan positif Covid-19. “Informasi tersebut tidak benar. Tidak ada tes swab massal bagi seluruh pegawai di lingkungan Gedung Pusat UGM,” ujarnya.
Selain kasus delegasi DPR RI itu, satu mahasiswa UGM asal Kamboja yang lulus dari program studi Magister Teknik Kimia di Fakultas Teknik UGM juga dinyatakan positif Covid-19 setelah menjalani tes usap di Kamboja.
Ketua Satgas Covid-19 UGM, Rustamadji, mengatakan UGM tengah melacak kontak mahasiswa tersebut. “Kami saat ini masih melakukan pemeriksaan (rapid test) dan pelacakan dengan siapa saja dia pernah melakukan kontak sebelum kembali ke Kamboja setelah kelulusannya,” ujar dia sesuai rilis UGM.
Adji menyampaikan, sebelum kembali ke negaranya, warga Kamboja tersebut sempat mengunjungi kampus untuk mengambil ijazah. Orang Kamboja ini melakukan kontak erat dengan tenaga kependidikan, mahasiswa, dan teman satu kos.
“Saat ini masih dalam tahap pemeriksaan, Senin depan data baru keluar. Apabila nantinya ada yang dinyatakan positif kami akan lakukan isolasi di tempat yang sudah disediakan oleh universitas,” katanya.
Untuk mencegah penularan, Satgas Covid-19 UGM akan merekomendasikan fakultas untuk menutup layanan kampus selama tiga hari. Saat itu, ruangan kampus akan disemprot disinfektan.
Adjie juga menjelaskan perihal penutupan layanan poliklinik Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM dan Gama Medical Center (GMC). "Kami juga lakukan pemeriksaan ke pegawai di RSA dan GMC. Hasilnya baru keluar Senin juga. Namun tutupnya pelayanan karena memperingati Iduladha, bukan karena hal lain," katanya.