Home Kesehatan Kepala BKKBN: WFH Tingkatkan Angka Kehamilan

Kepala BKKBN: WFH Tingkatkan Angka Kehamilan

Sleman, Gatra.com - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardyo menyatakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) selama pagebluk Covid-19 meningkatkan angka kehamilan.
 
"WFH saya pikir bisa meningkatkan angka kehamilan. Intensitas hubungan suami istri lebih sering karena terus-menerus di rumah," ujar Hasto kepada Gatra.com usai menerima gelar Doktor Honoris Causa di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sabtu (1/8).
 
Hasto memperkirakan angka kehamilan semakin tinggi di kelompok masyarakat kelas bawah dengan pendidikan dan berpenghasilan rendah. Menurutnya, kondisi ini menjadikan angka kehamilan di Indonesia menjadi unik.
 
"Di Indonesia, siapa yang banyak hamil dan banyak anak adalah mereka yang dalam kesehariannya menderita. Penyebabnya, mereka tidak paham atau tidak memiliki pengetahuan tentang kehamilan," ucapnya.
 
Secara nasional, selama tiga bulan awal pandemi yaitu pada Maret - Mei, angka penggunaan alat kontrasepsi turun. Sebanyak 10 persen dari penduduk pasangan nikah atau sekitar 36 juta tidak lagi menggunakan alat kontrasepsi.
 
Dari angka itu, kehamilan diperkirakan terjadi sebesar 15 persen. "Mungkin pada kisaran angka 400-500 ribu kehamilan baru," ujarnya.
 
Menurut Hasto, untuk memperlambat laju angka kehamilan di masa pandemi, BKKBN meluncurkan program 'Pelayanan KB Sejuta Akseptor' secara  serentak pada 29 Juni.
 
Program ini hanya menyasar 20 pasangan di tiap desa di Indonesia. Dengan jumlah desa mencapai 70.400 desa, Hasto mengatakan saat ini program tersebut telah menyasar 1,4 juta akseptor dalam sehari pelayanan.
 
"BKKBN juga sedang menggagas konsep pembelajaran mengenai reproduksi yang akan diterapkan ke remaja untuk mencegah kehamilan dini. Mengenai apa-apa saja yang bisa disampaikan ke remaja, baik dalam pendidikan formal maupun non-formal sedang digodok. Ini penting untuk menyelamatkan generasi di masa depan," katanya.
553