Wonosobo, Gatra.com - Bus AKAP Sugeng Rahayu bernopol W 7120 UZ jurusan Surabaya-Purwokerto mengalami rem blong dan menabrak dinding pengaman di Pertigaan Pasar Kertek, Wonosobo, Jawa Tengah, Jumat (31/7), sekitar pukul sembilan malam. Dua orang dikabarkan meninggal dalam insiden tersebut.
Dari informasi yang dihimpun, saat melaju di jalur Temanggung-Wonosobo dengan tujuan Purwokerto, bus mengalami rem blong. Kondisi jalan menurun tajam membuat laju bus yang mengangkut 10 penumpang tersebut but melaju kencang sejauh 1,5 km sebelum menabrak dinding pengaman di Pertigaan Kertek yang terbuat dari susunan ban mobil. Dinding tersebut memang dibuat khusus setelah kejadian serupa kerap terjadi di jalur tersebut.
Dari kejadian tersebut, sopir bus bernama Sumardiyono (45), warga Surabaya, meninggal di lokasi kejadian akibat terjepit badan bus yang ringsek. Sementara satu penumpang lain yang masih diidentifikasi diinformasikan meninggal saat perawatan medis di rumah sakit.
Kapolres Wonosobo, AKBP Fannky Ani Sugiharto menjelaskan, selain korban meninggal, ada lima penumpang lain yang mengalami luka ringan. Beruntung saat kejadian, lalu lintas di jalur tersebut kendaraan, sehingga tak menimbulkan kerusakan korban lain. "Saat evakuasi sopir ada sedikit sulit karena korban terjepit besi badan bus yang ringsek. Ia meninggal di lokasi kejadian," kata Kapolres.
Pasca kejadian tersebut, ia pun langsung berkoordinasi dengan Sekda dan Bupati Wonosobo untuk mencari solusi, misal jalur alternatif atau fasilitas lain untuk mengurangi resiko dan kerawanan, mengingat banyaknya kecelakaan di lokasi tersebut. Ia pun mengimbau tukang ojek dan pedagang pasar untuk berhati-hati, sebab lokasi di sekitar dinding pengaman tersebug kerap menjadi tempat berdagang dan menunggu penumpang. "Sangat rawan sebab jalur menurun sepanjang 2 km tanpa ada hambatan. Harus cari alternatif lain, tak bisa hanya bersandar pada ban (dinding pengaman)," katanya.