Purwokerto, Gatra.com - Ratusan warga Banyumas bersama Bupati dan Forkopimda, menggelar Salat Iduladha di Alun-alun Purwokerto, Jumat (31/7), yang dimulai pukul 06.30 dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Dari pantauan Gatra.com, jemaah yang tiba di lapangan langsung dicek suhu tubuhnya oleh petugas dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), anggota Banser serta pengurus PHBI. Mereka juga diwajibkan mencuci tangan di tempat yang sudah disediakan oleh BPBD Kabupaten Banyumas.
Pada salat berjamaah ini, setiap warga yang hadir diwajibkan mengenakan masker. Pengaturan jarak salat juga diatur oleh panitia dengan membuat sekat atau pembatas shaf dengan tali rafia.
Sebagai imam salat yaitu ustadz Imam Fajri yang merupakan imam Masjid Besar Jenderal Soedirman Purwokerto. Khotib adalah KH Sabar Munanto yang merupakan Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Banyumas.
Kepala Kantor Kemenag Banyumas, Akhsin Aedi mengatakan ada 2.167 pusat pelaksanaan ibadah salat Iduladha di Banyumas, baik masjid maupun tempat terbuka. Adapun jumlah yang berkorban di Banyumas adalah 33.199 orang.
"Hewan kurban sebanyak 4.111 sapi dan 5.122 kambing," katanya.
Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan, umat manusia tengah memasuki zaman abnormal. Seluruh lapisan masyarakat harus selalu menjaga diri dengan memakai masker dan menjaga kebersihan.
"Ini menjadi cara supaya semua menjaga kesehatan. Meski terasa tidak nyaman tetapi ini harus dilakukan, agar wabah Corona segera berlalu dan warga bisa kembali menjalankan kegiatan ekonomi," katanya.
Pada salat Iduladha di Alun-alun Purwokerto, panitia tidak menyediakan kotak infak keliling. Kotak tersebut hanya disediakan di pintu masuk sebelum masuk lapangan alun-alun.
Khotib menyampaikan sisi lain tentang kesejahteraan umat melalui wakaf produktif. Menurutnya, umat manusia dapat menyerahkan sepenuh hartanya di jalan Allah SWT.