Jakarta, Gatra.com -Perumahan menjadi salah satu sektor yang terdampak akibat pandemi Covid-19. Atas dasar itu, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) dan Bank Tabungan Negara (BTN) menginisiasikan program konstruksi dalam pemulihan sektor perumahan, sekaligus untuk mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang digencarkan pemerintah.
Direktur Utama SIG, Hendi Prio Santoso menyebut, program itu adalah One-Day-One-Home atau Dynahome, solusi pembangunan rumah dengan metode cetak di tempat. Dynahome dinilai mampu mempercepat proses pekerjaan dinding rumah dengan kualitas tinggi dalam satu hari secara massal dengan biaya yang efisien.
Hendi melanjutkan, Dynahome membuat waktu pengerjaan konstruksi dinding, kolom, dan atap dilakukan dalam satu hari, sehingga dapat memangkas proses pembangunan dan memungkinkan untuk pelaksanaan serah terima rumah hanya dalam tujuh hari. Teknologi Dynahome dapat menyelesaikan pekerjaan pembangunan rumah tiga kali lebih banyak, atau setara 336 rumah dalam 90 hari, dibanding metode konvensional.
Hendi membeberkan, sektor perumahan memiliki tantangan tersendiri dari sisi pengelola maupun pemilik. Tantangan bagi developer, yaitu lamanya proses konstruksi rumah yang menghambat waktu akuisisi pelanggan.
Tantangan bagi kontraktor adalah periode konstruksi lama yang memengaruhi pemanfaatan kredit modal kerja, akurasi perencanaan dan realisasi terhadap proses konstruksi.
"Sedangkan tantangan bagi pemilik rumah adalah kualitas rumah layak huni serta lamanya waktu menunggu rumah terbangun," ucap Hendi Prio Santoso dalam keterangannya kepada Gatra.com, Kamis (30/7).
Sementara itu, Direktur Utama BTN, Pahala N. Mansury mengatakan, sebagai salah satu entitas perbankan dalam ekosistem perumahan ini, adanya keberpihakan pemerintah mulai dari aturan hingga penempatan dana negara. Hal ini menjadi angin segar.
" Kredit yang dialirkan Bank BTN juga memiliki dampak ekonomi jangka panjang. Sebab, kredit tersebut akan menjadi tempat tinggal yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Tidak hanya itu, kredit yang disalurkan ke sektor perumahan pun akan memberikan multiplier effect terhadap industri lainnya," katanya kepada Gatra, Kamis (30/7).
Penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan oleh Direktur Utama SIG, Hendi Prio Santoso dan Direktur Utama BTN, Pahala N. Mansury pada acara Webinar Sinergi Untuk Percepatan Pemulihan Sektor Perumahan secara virtual yang diselenggarakan oleh BTN dan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) pada Rabu (29/7).
Sebelumnya, Wakil Menteri Keuangan RI, Suahasil Nazara menjelaskan bahwa program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) merupakan bagian dari kebijakan luar biasa yang ditempuh pemerintah untuk memitigasi dampak pandemi Covid-19. Terutama dampak terhadap ekonomi yang mengalami penurunan tajam akibat Covid-19.
PEN juga digelontorkan untuk industri perumahan mengingat dampak lanjutan yang besar dari akselerasi di sektor tersebut.
"Program PEN dirancang untuk mengakselerasi permintaan dan penawaran, termasuk di sektor perumahan yang memberikan multiplier effect ke industri lainnya," kata Suahasil Nazara.