Jambi, Gatra.com- Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi mengambil langkah terkait dengan munculnya klaster baru pada kasus covid-19. Klaster baru ini dikait-kaitan dengan relaksasi bidang pendidikan yang telah di terapkan beberapa waktu lalu.

Wakil Wali Kota (Wawako) Jambi, Maulana mengatakan, pihaknya tetap mentracking, menurutnya, ia tidak mengelak bahwa adanya klaster perusahaan dari kabupaten/kota Provinsi Jambi, di mana orang yang bersangkutan merupakan warga Kota Jambi.

“Siapa saja yang pernah kontak kita data dan tetap dikejar. Proses pemeriksaan akan dilakukan, bila ternyata hasilnya reaktif kita rawat di Graha Lansia. Kalau swab positif, kita rawat di RSUD,” kata Maulana kepada Gatra.com, Kamis (30/7)

Dilanjutkan Maulana, terkait dengan kondisi adaptasi baru ini, semua pihak harus semakin waspada dan antisipasi lonjakan. Bahkan, pihaknya pun telah melakukan pengetatan kembali di pintu masuk Bandara Sultan Taha Jambi.

“Dengan KKP kita kerja sama, ini dilakukan untuk mengawasi orang luar yang masuk ke Kota Jambi. Karena penularan ini sebenarnya bukan dari Kota Jambi. Selain itu kita juga berkoordinasi dengan kabupaten terkait. Kita belum melakukan kontraksi, karena bukan klaster dari kita,” ujarnya.

Maulana menambahkan, sampai kemarin ada 5 warga Kota Jambi, yang masuk dalam klaster perusahaan di salah satu kabupaten di Provinsi Jambi. “Hari ini (kemarin, red) tambah 3 orang warga Kota Jambi. Sudah kita tracking. Yang pertama kan 2 orang yang keluarga berada di salah satu sekolah di Kota Jambi,” ucapnya.