Karanganyar, Gatra.com- DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Tengah merekomendasi calon/pasangan calon yang akan bertarung di delapan kota/kabupaten. Sedangkan rekomendasi ke 12 kabupaten/kota lainnya belum dimatangkan. Salah satunya di Pilkada Kota Solo.
Ketua Bapilu DPW PKS Jateng Rohadi Widodo mengatakan sembilan daerah penerima rekomendasi calon/pasangan calon adalah Kabupaten Semarang, Blora, Magelang, Klaten, Sukoharjo, Grobogan, Kebumen dan Purworejo.
Beberapa kabupaten/kota lainnya belum klir, katanya kepada Gatra.com di ruang kerja pria yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD Karanganyar ini, Kamis (30/7).
Salah satu daerah yang belum mendapat rekomendasi PKS adalah Kota Surakarta atau Solo. Di kota ini, dominasi PDIP di parlemen cukup kuat. Bahkan mampu mengusung sendiri calon kepala daerah di Pilkada 2020. Meski demikian, tak menutup kemungkinan parpol pemenang pemilu selain PDIP berkoalisi dengan PKS.
"Kita ke Solo untuk menemui teman-teman (parpol) di sana. Tujuannya mencari lawan Gibran (Bacalon PDIP)," katanya.
Seperti diberitakan, putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka direkomendasi PDIP menjadi calon walikota Solo. Ia didampingi Teguh Prakosa.
PKS yang hanya memiliki lima kursi di DPRD Kota Solo, sedang melobi para petinggi parpol. Ia meyakini tidak semua ikut poros Gibran-Teguh.
PKS lebih memilih berhadapan dengan pasangan itu daripada ikut mendukungnya. PKS juga seakan tidak tertarik menjajaki pasangan yang akan maju independen, Bagyo Wahyono dan FX Supardjo.
Sementara itu Kaukus Muda PKS Solo menyatakan ikut memberikan dukungan ke Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Solo 2020.
Terkait itu, Rohadi mengatakan bahwa dukungan tersebut tak bisa diartikan PKS mendukung putra Jokowi itu. Menurutnya, Kaukus Muda PKS bukan bagian dari struktural partai.
Sementara itu di Pilkada Sragen, PKS justru tak terpancang mendukung maupun mengusung satu pasangan calon tertentu. Berbagai keuntungan ditawarkan saat parpol ini memastikan merapat ke kubu Yuni-Suroto maupun Sukiman-Irianto.