Home Ekonomi Jelang Iduladha Harga Bawang Merah Terjun Bebas

Jelang Iduladha Harga Bawang Merah Terjun Bebas

Pati, Gatra.com - Menjelang Idul Adha harga bawang merah di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, jatuh diangka Rp8.000 per kilogram. Hal ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang selalu mengalami peningkatan setiap mendekati hari raya.

Satu di antara petani bawang merah di sentra bawang merah Desa Ngurenrejo, Kecamatan Wedarijaksa, Susanto mengatakan, untuk bawang merah dengan kualitas super diharga Rp10.000 perkilogram, sementara kualitas di bawahnya Rp8.000.

“Harga bawang merah dari hari ke hari turun terus. Kalau menjelang Idul Adha seperti ini biasanya mengalami kenaikan. Namun tahun ini bukannya naik, malah turun. Permintaan bawang merah pun mengalami penurunan dibandingkan dahulu,” ujarnya, Kamis (30/7).

Pria berusia 34 tahun itu menyebutkan, harga anjlok secara drastis sudah terjadi selama dua pekan belakangan. Kalau diruntut lebih lanjut, turunnya harga bawang merah terjadi selepas Idul Fitri, mengingat saat itu harga bawang merah berada di pucak dengan nilai per kilogram sebesar Rp25.000-30.000.

“Kita sebagai petani mengacu harga normal ya Rp15.000 ke atas, baru bisa dikatakan mendapatkan keuntungan. Namun jika harga di bawah Rp15.000 dan hasil panen kita tidak bisa kualitas super, pasti kita merugi,” jelasnya.

Per satu hektare lahan pertanian, Susanto memprediksi mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. Lantaran untuk satu hektare lahan saja, ia membutuhkan bibit dengan harga Rp50 juta.

“Kalau total modal sekitar Rp90 juta, itu termasuk biaya tenaga jasa, obat, pupuk dan ongkos produksi lainnya. Untuk saat ini, kalau bisa kualitas super semua paling menghasilkan Rp80 juta. Kalau tidak bisa kualitas super, kami sebagai petani semakin terpuruk,” imbuhnya.

Ia memprediksi beberapa pekan ke depan, jika kondisi ini terus terjadi, diperkirakan harga bawang merah akan jatuh di angka Rp7.000. Mengingat adanya panen raya di sejumlah sentra bawang merah di Indonesia.

“Habis lebaran ini juga ada panen raya di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, semua pasti terimbas. Kami sebagai petani ini tidak tahu harus bagaimana, apakah habis lebaran makin turun atau mengalami kenaikan, kita juga was-was,” paparnya.

Ditambahkan, agar pemerintah bisa membantu untuk menyetabilkan harga bawang merah dengan kiat-kiat tertentu. “Kami tahu harga sayuran, termasuk bawang merah cenderung fluktuatif. Namun bagaimana pemerintah bisa membantu petani, bukan hanya dengan pupuk subsidi karena pupuk subsidi pun dibatasi untuk pupuk dasar saja. Atau mungkin pemerintah bisa membuat gudang penampungan,” pintanya.

2238