Home Politik Alumni Unpad Ingin Pemilihan Langsung

Alumni Unpad Ingin Pemilihan Langsung

Jakarta, Gatra.com - Alumni Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung menginginkan agar pemilihan ketua Ikatan Alumni (IKA) Unpad dilakukan oleh secara langsung yakni one man one vote, bukan sistem perwakilan.

"Hampir semua anggota ikatan alumni ingin menggunakan hak pilihnya dan berpartisipasi dalam Pemilu IKA Unpad kali ini," kata Ferry Mursidan Baldan, Penasihat IKA Unpad dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (30/7).

Karena itu, dia mempertanyakan rencana perubahan proses pemilu dari langsung one man one vote menjadi pemilihan tidak langsung yakni hanya diikuti oleh perwakilan. Menurutnya, keinginan untuk pemilu langsung ini sesuai dari hasil survei secara daring.

Menurutnya, dari hasil survei tersebut sebagian besar atau mayoritas anggota menginingkan pemilihan dilakukan secara langsung, bukan melalui perwakilan, baik komisariat fakultas dan daera maupun komunitas.

Senada dengan Ferry, salah satu almni Unpad, Asri Vidya Dewi, menyampaikan bahwa pemilihan langsung merupakan amanat dari AD/ART IKA Unpad. Dengan demikian, kata alumni dari Fakultas Hukum dan Mipa itu, mengubah sistem pemilihan maka harus menguah AD/ART.

Menurutnya, pengubahan sistem pemilihan tidak bisa hanya dengan surat keputusan (SK) panitia. Ia menyarankan, jika perubahan pemilihan terjadi karena alasan pandemik coronavirus disease 2019 (Covid)-19, maka pemilihan langsung dapat dilakukan dengan menerapkan standar protokol kesehatan.

Menurutnya, pelaksanaan pemilihan langsung bisa dilakukan dengan menerapkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/382/2020 tentang Protokol Kesehatan bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.

Selain itu, bisa pula berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) setempat untuk membuat posko rapid test selama pemilihan, edukasi menjelang pemilihan, termasuk melibatkan stake holder dalam rangka pencegahan penularan Covid-19.

"Hal yang substantif tidak boleh dihilangkan karena alasan teknis. Memperhadapkan hal substantive dan hal teknis dalam konteks pemilu kan konyol," ujarnya.

Sementara itu, Juru Bicara Tim Advokasi Calon Ketua IKA Unpad Ary Zulfikar (Azoo), Defrizal Djamaris, juga meminta panitia Mubes untuk menyelenggarakan pemilu raya ketua IKA Unpad dengan sistem pemilihan langsung sebagaimana ditetapkan sebelumnya.

Kemudian, ia juga meminta panitia untuk melibatkan semua stakehlder untuk mengadakan sistem pemilihan langsung. Bukan sistem perwakilan. Selanjutnya, apabila panitia tidak melaksanakannya, maka pihaknya akan melakukan dengan mengambil upaya hukum, baik perdata maupun pidana.

Ketua Tim Pemenangan Calon Ketua IKA Unpad Azoo, Arie Budiman, menambahkan penggiringan perubahan tata cara pemilu menjadi perwakilan atau permusyawaratan sangat terasa ketika perdebatan menjadi tidak lagi ilmiah dan logis tapi pihak lain hanya sekadar mencari pembenaran dan terkesan memaksakan.

Dalam pertemuan dengan panitia pemilu, ia menyebutkan adanya pendapat dari timses kandidat lain yang mengatakan musyawarah mufakat adalah yang paling sesuai untuk menghindari keributan atau ketua ditunjuk oleh 18 Wakil Komisariat Fakultas.

"AD/ART bisa dikesampingkan atas dasar kesepakatan. UUD saja bisa diubah berdasarkan kesepakatan begitu katanya," ujar Arie.

Namun, ketika Tim Pemenangan Azoo menyampaikan banyak pelanggaran atas AD/ART seperti Pramubes dan Mubes yang diadakan tidak sesuai ketentuan di antaranya undangan harusnya 1 bulan sebelumnya, panitia pemilu berdalih AD/ART bisa dikesampingkan karena kondisi dan kesepakatan.

"Kelihatan sekali mereka tidak siap dengan legalitas dan argumen logis kecuali tujuan untuk mengubah sistem pemilihan," ungkapnya.

Dalam pemilihan ini, Panitia Pemilu IKA Unpad melalui Surat Keputusannya No. 005/MUBES/IKA- UNPAD/II/2020 tgl 19 Januari 2020 telah menetapkan 6 kandidat ketua Ika Unpad yaitu Tatan Pria Sudjana, Dr. Tasdiyanto, Dr. Ary Zulfikar, Dr. Hadiyanto, S.H., Irawati Hermawan, S.H., M.H., dan Dr. Ferry Kurnia Rizkiyansyah.

Lima kandidat tersebut maju atas dukungan minimal 2 Komisariat Fakultas atau Daerah dan satu calon lagi yaitu Ary Zulfikar, atau lebih dikenal dengan sebutan Kang Azoo, alumnus berdarah Sukabumi ini maju dari jalur dukungan perseorangan yang mensyaratkan minimal 250 dukungan alumni.

Pemilu tersebut dilakukan karena Kepengurusan IKA Unpad 2016-2020 di bawah kepempimpinan Hikmat Kurnia akan berakhir tahun 2020 ini.

514