Bandung, Gatra.com - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN), Bambang Brodjonegoro menyampaikan bahwa Program Strategi Nasional Pabrik Katalis Merah Putih yang yang dikembangkan oleh Laboratorium Teknik Reaksi Kimia dan Katalisis (TRKK) Institut Teknologi Bandung (ITB), akan segera dibangun pada September 2021.
Pogram itu sudah didanai Kemenristek sejak 2017. Pabrik katalis nasional ini akan jadi yang pertama di Indonesia, dimana 100 persen dikembangkan dan dibangun oleh anak bangsa.
Bambang mengatakan, dengan adanya Pabrik Katalis Merah Putih ini nantinya bensin nabati termasuk disel nabati, avtur nabati akan bisa dihasilkan dalam jumlah besar. Selain itu memberi keuntungan untuk kebun rakyat, karena yang dipakai minyak inti sawit.
“Program ini akan menguntungkan kebun rakayat, perkebunan besar kan pasti minyak sawit mentah (Crude Palm Oil, CPO), sedangkan kebun rakyat ini kita arahkan minyak inti sawit, untuk nantinya kita kembangkan bensin nabati,” kata Bambang saat hadir di ITB, Rabu (29/7).
Bambang meyebut hari ini sekaligus dilakukan penandatanganan penandatangan perjanjian usaha patungan dari pihak PT Pertamina (Persero), PT Pupuk Kujang, dan PT Rekacipta Inovasi ITB, untuk mendirikan perusahaan patungan pabrik katalis merah putih yang merupakan hilirisasi dari pengembangan katalis yang dilakukan di ITB.
Prof. Subagjo selaku perwakilan tim laboratorium Teknik Reaksi Kimia dan Katalisis (TRKK), mengatakan pabrik katalis ini akan mulai dibangun pada September 2020 dan diharapkan akan mulai berproduksi pada tri wulan kedua 2021.
"Pengembangan dan pembangunan pabrik katalis ini membuka peluang bagi Indonesia untuk mandiri dalam teknologi proses dan ketahanan energi,” kata Subagjo.
Diharapkan, melalui penelitian pengembangan katalis merah putih untuk industri kilang minyak bumi, industri proses produksi bahan bakar nabati, industri oleokimia, dan industri petrokimia, menjadi solusi bagi NKRI untuk meningkatkan kedaulatan teknologi proses nasional.
"Katalis adalah kunci teknologi proses. Hampir seluruh industri proses, baik itu industri kimia, petrokimia, pengilangan minyak dan gas, maupun oleokimia, termasuk di dalamnya teknologi energi terbarukan berbasis biomassa dan minyak nabati, memerlukan katalis. Penguasaan teknologi katalis adalah langkah awal bagi kemandirian dalam bidang teknologi proses," ujarnya.