Sukoharjo, Gatra.com - Jelang Iduladha, kuota gas bersubsidi ukuran tiga kilogram di Kabupaten Sukoharjo dirasa lebih dari cukup. Pasalnya, sejak awal tahun hingga pandemi ini, serapan gas baru sekitar 40 persen.
Kepala Dinas Perdagangan dan Koperasi UKM (DisdagkopUKM) Kabupaten Sukoharjo, Sutarmo mengatakan, pekan lalu pihaknya sudah melakukan pemantauan ke agen dan pangkalan gas di Sukoharjo. Hal ini untuk memastikan ketersediaan gas ukuran tiga kilogram menjelang hari raya Iduladha.
"Sudah kita cek ke agen dan pangkalan, stok gas cukup," katanya Rabu (29/7).
Menurut Sutarmo, setidaknya di Kabupaten Sukoharjo terdapat 14 agen dengan jumlah pangkalan mencapai 1.036. Agen dan pangkalan ini tersebar di 12 kecamatan.
"Stoknya aman, harga di masyarakat juga stabil," ucapnya.
Menurut Sutarmo, setahun ini kuota gas di Sukoharjo mencapai 11 juta tabung. Namun, hingga bulan ke-7 ini baru diserap sekitar 4 juta tabung, padahal idealnya sudah menyerap lebih dari 5 juta tabung.
"Bukan saja cukup, tapi lebih dari cukup. Karena serapannya baru 40 persen," ujarnya.
Rendahnya serapan ini, Sutarmo memperkirakan efek dari pandemi Covid-19. Dimana banyak pedagang khususnya pedagang makanan yang tidak berjualan, seperti pedagang keliling makanan yang biasa berjualan di sekolah, pedagang kantin di instansi-instansi, dan pedagang kaki lima.
"Karena sekolah WFH, penjualnya tidak berjualan, atau mengurangi produksi. Sehingga kebutuhan gas juga berkurang," ucapnya.
Sutarmo memastikan, seandainya ada kekurangan atau kelangkaan gas bersubsidi, maka pihaknya akan mengajukan tambahan kuota gas. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir, karena stok gas di Sukoharjo masih aman.