Batam, Gatra.com - Jajaran Ditreskrimum Polda Kepulauan Riau (Kepri) mengamankan seorang pegawai Badan Pengusahaan (BP) Batam dalam Oprasi Tangkap Tangan (OTT) pada Selasa (28/7), di Batam. OTT ini terkait kasus dugaan pemalsuan faktur pembayaran uang wajib tahunan (UWT) seharga Rp2,8 miliar untuk jual beli lahan.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Kepri, Kombes Pol Arie Dharmanto, membenarkan penindakan itu. Menurutnya, kasus tersebut kini dalam proses penyidikan. Dalam OTT itu, pihaknya juga mengamankan beberapa saksi untuk dimintai keterangan.
"Kita amankan dalam OTT kemarin petang. Sekarang masih sedang didalami," katanya di Batam, Rabu (29/7).
Wakil Direktur Kriminal Umum (Wadireskrimum) Polda Kepri, AKBP Ruslan A Rasyid, yang langsung memimpin OTT tersebut, menyebutkan, pelaku yang di OTT ini berinisial Al. Polisi mengamankan Al dari dalam sebuah kantor bank di Kelurahan Jodoh, Kecamatan Batuampar, Batam.
Oknum Pegawai BP Batam tersebut, kata Ruslan, bekerja di bagian pemadam kebakaran di bawah BP Batam. Pelaku diduga telah melakukan pemalsuan dalam penerbitan dokumen dan memberikan faktur palsu pembayaran Uang Wajib Tahunan (UWT) kepada seseorang berinial LA. Dokumen itu untuk transaksi jual-beli lahan di Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji, Batam.
"Lahan ini rencananya mau dijualbelikan seharga Rp12 miliar, antara LA dengan pihak PT Eva. LA mengaku mendapatkan faktur itu dari AL dan dia tidak mengetahui bahwa faktur itu adalah palsu," katanya.
Berdasarkan bukti faktur senilai Rp2,8 miliar itu, lanjut Ruslan, pelaku melakukan pemalsuan nomor faktur dan nomor id lokasi. Sementara itu, untuk stempelnya, pelaku mengaku mengambil langsung dari kantor BP Batam.
Kuat dugaan, kasus pemalsuan faktur ini kemungkinan sudah berlangsung lama dengan modus yang beragam. Sebab, pengungkapan ini berkat kerja sama antara Polda Kepri dan BP Batam yang sudah gerah akibat sering terjadinya permasalahan lahan di Batam.
"Ini sedang dikembangkan. Polisi menelusuri adanya kemungkinan beberapa orang lain yang terlibat. Tim di lapangan telah melakukan pengembangan dan mencari beberapa orang lainnya. Ini adalah kerja sama yang baik dari kedua belah pihak, khususnya adalah Deputi III BP Batam," ungkapnya.