Karanganyar, Gatra.com- Pembuatan 12 lokasi sumur artesis disiapkan wilayah rawan kekeringan. Tiga lokasi segera dibuat sedangkan sembilan lokasi lainnya pada 2021.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Sundoro Budi Karyanto mengatakan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) meminta pihaknya menyiapkan tiga lokasi.
Di tahun ini, BBWSBS sanggup membuatkan 3 sumur dalam. Setelah kami survei, ada dua yang layak di Jumantono dan satu lokasi di Mojogedang, kata Sundoro kepada Gatra.com di ruang kerjanya, Selasa (28/7).
Tiga lokasi itu berada di peta rawan kekeringan. Masyarakatnya sangat membutuhkan suplai air bersih stabil. Di musim kemarau, warga setempat kesulitan memperolehnya karena sumur gali mengering dan belum terjangkau instalasi air minum milik pemerintah.
Ia juga mengatakan, Satker Kementrian Pekerjaan Umum juga akan menambah sembilan sumur dalam pada tahun depan. Berdasarkan hasil surveinya, lokasi potensial penggalian di Gondangrejo, Kebakkramat, sebagian Mojogedang, Jumapolo, Jumantono, Jatiyoso serta Jatipuro. Sundoro meyakini pembuatan 12 sumur artesis tersebut mengurangi dampak kekeringan di Karanganyar. Nantinya, sumur dalam menjadi aset pemerintah daerah yang dikelola oleh masyarakat setempat.
Seperti dua lokasi sumur dalam di Sambirejo Gondangrejo, pengelolaannya oleh desa, katanya.
Sementara itu pihaknya mengantongi komitmen Bank Jateng terkait CSR-nya. Jika ada permintaan dropping air bersih, BPBD akan menyampaikan itu ke Bank Jateng supaya ditindaklanjuti.
Sementara itu ancaman kebakaran hutan diantisipasi dengan meminimalisasi aktivitas masyarakat di area tersebut. BPBD menggandeng relawan di sekitar lokasi rawan kebakaran hutan untuk mempersempit ruang gerak.
Di Ngargoyoso dibentuk kampung kepung gunung. Siapa saja yang naik ke gunung diketahui identitasnya. Aktivitas mereka juga dipantau relawan. Di musim kemarau ini, aktivitas penyulut kebakaran harus dikurangi, katanya.
Relawan yang digandeng dalam aksi pencegahan kebakaran hutan ini dari lereng Lawu seperti Relawan Jatiyoso (Relja), Sambernyowo di Matesih, Rendan di Karangpandan dan Relawan Mantap di Tawangmangu.