Yogyakarta, Gatra.com – Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mengantisipasi kedatangan 300 ribu mahasiswa dari luar kota. Kegiatan pendidikan secara tatap muka akan dilakukan secara bertahap.
Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji berkata, Pemda DIY berhati-hati menggelar kegiatan belajar tatap muka di perguruan tinggi dan sekolah. Menurutnya, Gubernur DIY meminta pembelajaran tatap muka digelar secara bertahap.
"Mulai sing gede sik, mahasiswa dulu, SMA, SMP, SD, TK dan sampai sekarang belum ada keputusan. Walaupun itu mahasiswa, belum ada satu kampus pun yang menyelenggarakan tatap muka karena kehati-hatian kami,” kata dia di kantor Pemda DIY, Kepatihan, Kota Yogyakarta, Selasa (28/7)
Menurutnya, Gubernur DIY mengingatkan bahwa kasus Covid-19 di DIY belum sampai puncak. “Pak Gubernur menyampaikan, kita ini membayangkan belum sampai ke puncaknya (kasus Corona). Karena kita itu masih akan kedatangan mahasiswa dari luar kota, 250 ribu sampai 300 ribu orang. Kita tidak boleh lengah,” ucapnya.
Baskara menyampaikan, perpanjangan masa tanggap darurat akan diputuskan sebelum 31 Juli. “Kasus positif menjadi salah satu indikatornya. Jika masih dirasa memerlukan tanggap darurat, ya diperpanjang. Segera Pak Gubernur melakukan evaluasi,” paparnya.
Selain pendidikan, Pemda DIY juga berhati-hati membuka pariwisata. “Kami masih uji coba di 30 destinasi wisata. Wisatawan yang rombongan banyak pun masih kami closed terlebih dahulu. Saat ini lebih ke wisatawan kelompok kecil atau perorangan supaya bisa tetap terpantau,” kata Aji.
Aji mengatakan tempat wisata wajib menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, pengunjung wajib menggunakan aplikasi Jogja Pass atau Visiting Jogja untuk pendataan. “Kewajiban menggunakan Jogja Pass itu juga harus dilakukan,” katanya.