Sleman, Gatra.com – Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan pasien positif Covid-19 karena perjalanan dari luar DIY tak tak lagi menimbulkan penularan atau transmisi lokal. Pedoman Kementerian Kesehatan membuat pasien positif sembuh lebih cepat.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo, mengatakan pasien-pasien Covid-19 di Sleman karena kasus impor dan jadi sumber penularan lokal kini telah sembuh.
“Kasus impor yang menyebabkan transmisi lokal itu dari pengertian kami sampai ke generasi tiga. Saat ini semua sudah selesai. Sampai Juni kemarin, semua sudah sembuh,” kata dia, saat ditemui di kompleks kantor Bupati Sleman, Senin (27/7).
Menurut Joko, saat melacak kasus, Dinas Kesehatan Sleman lebih banyak menemukan kasus impor yang menulari generasi dua.
“Misal orang dari perjalanan dari luar Sleman. Misal dari Pekalongan, dia positif menularkan ke keluarganya, ada yang istri dan anak. Itu masih termasuk generasi dua, sehingga menurut pedoman yang kami acu belum termasuk transmisi lokal,” katanya.
Joko berkata, tingkat kesempuan pasien Covid-19 pada Juli ini lebih cepat dibandingkan masa sebelumnya. Pasien membutuhkan waktu antara lima sampai tujuh hari untuk sembuh.
“Kalau dulu sampai dua bulan atau 1,5 bulan. Belakangan ini karena tanpa gejala hanya butuh lima sampai tujuh hari sudah sembuh,” ucapnya.
Joko mengungkapkan pasien positif Covid-19 yang sembuh setelah dua bulan itu seorang lansia. Pasien ini juga mempunyai penyakit bawaan berupa diabetes dan hipertensi. “Dulu dirawat di RSUP Sardjito. Diperiksa swab belasan kali tetap positif,” katanya.
Menurut Joko, waktu sembuh pasien Corona lebih cepat juga karena pedoman Kementerian Kesehatan. Pedoman itu menyatakan pasien tidak perlu dua kali tes swab berturut-turut dengan hasil negatif untuk dinyatakan sembuh. “Saat ini hanya tinggal satu kali swab. Jika sekali swab negatif, sudah bisa dinyatakan sembuh,” paparnya.
Hingga hari ini, sesuai data di laman Pemda DIY, Sleman mencatatkan 189 kasus positif Covid-19, tertinggi di DIY. Dari jumlah itu, 127 orang sembuh, 55 orang dirawat di rumah sakit, dan tujuh orang meninggal.