Tangerang, Gatra.com - Sudah hampir sembilan hari berlalu, sosok Sapardi Djoko Damono (SDD) masih terus menjadi seorang panutan, sastrawan yang banyak dikenang melalui karya-karyanya yang melekat di masyarakat. Bahkan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMT pun hingga melakukan webinar sastra untuk mengenang sosok profesor cinta tersebut.
"Dunia sastra menjadi sebuah pilihan konkret, ini jelas betul dimaknai dan dilalui oleh seorang Sapardi Djoko Damono. Hidupnya adalah sastra dan sastra adalah hidupnya, tiada hari tanpa sastra, tiada hari tanpa irama," ujar Dekan FKIP UMT, Away Enawar dalam webinar Mengenang SDD dan Sajak Sebagai Pilihan Hidup, Kota Tangerang, Senin (27/7).
"Dan Sapardi Djoko Damono, mampu membuktikan bahwa sastra bukan fiktif, sastra adalah sebuah perenungan dalam tentang refleks kehidupan kita, tentang alam, tentang sesama, tentang Tuhan. Dan proses perenungan itu kemudian dia ekspresikan sebagai karya-karya sastra," imbuh Away.
Menurutnya, karya sastra merupakan bagian dari refleksi pemikiran dari para penulisnya, termasuk juga Sapardi. Hal tersebut dijadikan sebagai bentuk kepedulian dari keseharian yang ada di sekitarnya.
"Itu sebabnya, tidak ayal dan tidak bisa dipungkiri bahwa sastra memiliki andil yang besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Ini penting diyakini oleh mahasiswa dan calon guru bahasa Indonesia," tuturnya.
Lebih lanjut, Away mengingatkan kepada jajaran dan dosen, bahwa pentingnya suatu karya sastra adalah buah dari suatu pemikiran yang mendalam.
"Perlu diingatkan juga kepada mahasiswa kita bahwa dunia sastra, betul memang karyanya disebut fiksi, tetapi yakinlah, seluruh curahan hati, seluruh torehan pena yang berbentuk karya sastra itu tidak fiktif. Itu berisi akumulasi kualitatif tentang pemikiran, daya renung, tentang perjalanan yang multidisiplin. Sastra membicarakan politik, ketuhanan, negara, inflasi, dan juga rasa," tutup Away.
Dalam webinar bertajuk Mengenang SDD dan Sajak Sebagai Pilihan Hidup ini selain menghadirkan dosen UMT dan juga seniman, hadir pula Novelis terkenal Helvy Tiana Rosa.