Home Ekonomi Petani Tolak Tambang Pasir di Sawah Produktif

Petani Tolak Tambang Pasir di Sawah Produktif

Blora, Gatra.com-  Puluhan petani di Kecamatan Cepu Kabupaten Blora, tepatnya di Desa Kapuan dan Desa Cabean, menolak aktivitas tambang pasir darat. Penolakan dilakukan karena lokasi tambang berada di tengah areal persawahan produktif. "Kemarin, tiba-alat berat (ekscavator) didatangkan lagi. Baru berjalan hingga lahan bengkok. Warga langsung menghentikan dan meminta untuk kembali," Kata Zamroni, Senin (27/7).

Aktivitas tambang banyak mengundang kecurigaan warga. Terlebih aktivitas ini sudah pernah dilakukan.  Pada November 2019 operasional tambang tersebut juga pernah ditolak warga.  "Dulu sudah ditolak warga, tapi sekarang kembali lagi.  Yang kami inginkan tambang ditutup. Jangan beroperasi," kata petani lain, Kusyanto.

Penolakan mereka  cukup beralasan. Sebab selaian berada ditengah sawah produktif, ada kecurigaan jika operasi tambang tersebut bakal meluas. Hingga membuat longsor lahan sekitar. "Pengairan jelas terganggu. Karena pasir dan batuan cadas sebagai penampungan air bakal dikeruk," ujarnya.

Menurut petani, kedalaman galian bisa mencapai 30 meter dibawah permukaan tanah. Sebab, pasir yang  bagus jauh berada di bawah permukaan. Itu diketahui saat dia membuat sumur cubin untuk kebutuhan pengairan sawah. "Saya sendiri tahu, karena dibawah tanah sawah saya terdapat pasir bagus untuk bahan bangunan," ujarnya.

Terpisah, Kepala Desa Kapuan, Hariyono, saat dikonfirmasi terkait aksi penolakan warga, dia sudah mengetahuinya. Bahkan, sudah pernah dilakukam mediasi oleh Pemkab Blora tahun 2019 lalu. "Saya juga sudah sampaikan, bahwa kegiatan penambangan itu dari awal tidak pernah sosialisasi," tandasnya.

"Bagaimana pun juga, saya sebagai kepala Desa Ikut warga saya. Warga saya menolak,saya juga menolak," tegasnya.

246