Semarang, Gatra.com- Selama masa Pandemoi covid-19 telah mengubah tatanan hidup masyarakt guna mencegah penularan wabah virus corona, sehingga penyampaikan informasi kepada masyarakat di era new normal sebagai cara hidup berdampingan dengan covid-19 berbasis pada adaptasi untuk membudaykan perilaku hidup bersih dan sehat.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr Prasetyo Ariwibowo SH, MSoc SC mengatakan, saat ini kehidupan berada di situasi kenormanalan baru dimana hubungan masyarakat dan pemerintah perlu komunikasi yang interaktif, pemerintah yang responsif yang cepat merespon keluhan-keluhan rakyat.
Menurut Prasetyo, sekarang ini komunikasi dan konsultasi publik bisa dilakukan secara sistematik melalui kanal-kanal virtual ada media mainstream, ada media sosial, ada jurnalisme publik yang semua yang semua orang bisa menulis di masing-masing media sosialnya dengan opini yang berbeda-beda. Inilah era keterbukaan yang tidak bisa kita cegah dan kita hambat, sehingga interaksi masyarakat bisa dilakukan tanpa terhalang oleh jarak dan rentang waktu yang lebih cepat.
"Masyarakat bisa menyampaikan input, kritik dan keluhan-keluhan terhadap pelayanan publik secara langsung dengan menggunakan teknoligi informasi," kata Prasetyo dalam diskusi webinar PPID Keterbukaan Informasi Publik di Era New Normal Menuju Masyarakat Informatif yang digelar Oleh Badan Perencana Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Jawa Tengah
Dia mengatakan, Kesiapan PPID dalam memberikan pelayanan informasi menjadi kunci keberhasilan dalam keterbukaan informasi publik di suatu daerah atau badan publik.
"Pengoptimalan fungsi PPID tidak hanya sebagai pelayan informasi terhadap pemohonan informasi publik tetapi juga sebagai tempat bertukar pendapat, sehingga fungsi pelayanan menjadi maksimal dengan cepat, tepat dan sederhana," kata Prasetyo.
Sementara itu, Selama masa Pandemi Covid-19 masyarakat masih kurang paham dengan istilah new mormal karena tingkat pemahaman dan kesadaran dalam memaknai istilah New Normal
Ketua Komisioner Komisi Informasi Publik (KIP) Jawa Tengah Drs Sosiawan menyebut New Normal dengan Era baru, dimana kita menjalani pola hidup baru, tata kelola baru untuk menuju ke kehidupan yang lebih baik.
Namun, di tataran masyarakat pada umumnya, pemilihan dan pemakaian diksi new normal, disalah artikan sebagai kita kembali ke kehidupan normal.
"Mungkin tingkat kecerdasaran secara intelektual, barangkali masih kurang sehingga memaknai diksi istilah new normal di salah pahami kembali ke normal," kata Ketua KIP Jateng Sosiawan.
Sosiawan menjelaskan, Ke kurang tepatan dalam memilih diksi, akan lebih pas dengan istilah, pola hidup baru, pola hidup, bahwa kita harus mengubah kehidupan baru yang lebih baik.
"Memang tidak gampang untuk mengubah perilaku masyarakat, karena mereka begitu lamban mematui protokol kesehatan, bukan karena tidak tahu, kurang edukasi, kurang komunikasi atau publikasi,atau mereka tau tapi tidak mau melakukan, hal ini karena karakter komunal dan budaya masih melekat," lanjutnya.
Padahal dari aspek informasi publik, terkait era new normal, pemerintah sudah menyampaikan kepada publik tekait Informasi tentang pandemi, langkah-langkah pencegahan maupun kampanye kesehatan.
Dengan berbagai metode komunikasi ini menjadi penting dimana kepedulian, kreatiftas, inovasi PPID di seluruh jajaran ikut mewujudkan, bagaimana publik memahami protokol kesehatan.Informasi yang disampaikan itu tujuannya adalah untuk merubah paradigma, perilaku dan tatanan.
Sosiawan juga meminta keterbukaan informasi terkait nama dan alamat dari orang-orang yang terpapar di suatu wilayah perlu disampaikan ke publik
Ini adalah hal krusial, karena banyak daerah berbeda kebijakan, dalam menyampaikan informasi ke publik, jumlah korban, daerah terpapar, maupun kebijakan dalam mengatasi masalah.
Sosiawan berharap dengan adanya diskusi ini akan merumuskan hdl-hal yang skan di informasikan ke publik terkait dengan kebijakan-kebijakan publik, terutama masalah kesehatan di tengah pandemi covid-19.
Narasumber kedua yaitu Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (DisKominfo) Provinsi Jawa Tengah Riena Retnaningrum SH menyampaikan, di tengah pandemi di Jawa Tengah istilah era new mormal di bahasakan dengan penerapan adaptasi kebiasaan baru.
Menurut Riena, adaptasi kebiasaan baru ini perlu di sampaikan ke masyarakat agar tahu tentang protokol kesehatan dan tidak timbul klaster-klaster baru.
"Bantu pemerintah agar tidak timbul klaster baru dengan memberikan pemahaman informasi kepada masyarakat dalam protokol kesehatan," kata Riena kepada para peserta webinar.
Riena menyoroti perilaku masyarakt yang masih sembrono di tengah pandemi sekarang ini dengan mengabaikan protokol kesehatan dengan berfoto bersama tanpa masker, ataupun kumpul-kumpul. Riena berharap dengan diskusi ini akan menjadikan informasi ke publik bisa lebih cepat dan tepat sasaran.