Labuhanbatu, Gatra.com - Dalam meningkatkan partisipasi pemilih, perlu upaya penyadaran terhadap masyarakat akan pentingnya memilih seorang pemimpin yang memiliki kualitas dalam mengelola pemerintahan yang bersih.
Berjalan dengan itu, KPU Kabupaten Labuhanbatu mencoba menggandeng universitas yang ada agar dilakukan kerjasama sebagai corong menggairahkan masyarakat sebagai pemilih untuk tetap berpartisipasi hadir menggunakan hak pilihnya.
Ketua KPU Labuhanbatu, Wahyudi, Sabtu (25/7) menjelaskan, kemarin mereka telah berkoordinasi dengan mengundang pihak Universitas Al-Washliyah (UNIVA) Labuhanbatu guna menyamakan persepsi untuk meningkatkan keaktifan mahasiswa menjadi corong meningkatkan partisipasi pemilih Pilkada Desember 2020 mendatang.
"Kita berharap ke depan tingkat partisipasi pemikih semakin meningkat. Maka, perlu kiranya menggandeng berbagai elemen, termasuk universitas-universitas," ujar Wahyudi.
Mereka, sebutnya, akan melakukan terobosan-terobosan agar dapat menjangkau semua lapisan masyarakat, termasuk para mahasiswa dan mahasiswi untuk turut berperan serta menjadi relawan peningkatan partisipasi pemilih.
Sosialisasi maupun edukasi mengenai pentingnya menggunakan hak pilih, menurut Ketua KPU Labuhanbatu itu juga terlihat sangat berpeluang dilakukan oleh lembaga-lembaga pendidikan yang ada.
"Untuk terus mengurangi angka ketidakhadiran khususnya di kalangan muda-mudi, kita melihat lembaga pendidikan sebagai satu peluang ikut bersosialisasi guna mengajak kaum muda untuk terlibat dalam Pilkada 2020 supaya tidak golput. Kami menilai ini usaha yang akan kita lakukan," sebutnya.
Dipaparkan Wahyudi lebih jauh, ada beberapa upaya untuk meningkatkan partisipasi pemilih, diantaranya memberikan edukasi politik kepada masyarakat dengan arti proses pembelajaran dan pemahaman terkait hak, kewajiban dan tanggungjawab setiap warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Selanjutnya, meningkatkan sosialisasi tahapan Pilkada. Tahapan ini mesti dilaksanakan oleh para penyelenggara pemilu terutama KPU dan jajaran dibawahnya untuk melakukan sosialisasi kepada calon-calon pemilih.
"Serta penyusun daftar pemilih yang berkualitas. Walau tidak langsung berkaitan, sebut Wahyudi, tetapi pemilih terdaftar dalam data pemilih yang berkualitas akan memungkinkan berpengaruh terhadap kuantitas tingkat kehadiran pemilih di tempat pemungutan suara nantinya. Termasuk dengan menggandeng universitas," ujarnya.