Home Hukum Polisi Pastikan Editor Metro TV Yodi Prabowo Diduga Kuat Bunuh Diri

Polisi Pastikan Editor Metro TV Yodi Prabowo Diduga Kuat Bunuh Diri

Jakarta, Gatra.com - Polisi memastikan Editor Metro TV, Yodi Prabowo, yang ditemukan tewas dekat pinggir Tol JORR Pesanggrahan, Jalan Ulujami Raya, Ulujami, Jakarta Selatan, diduga kuat karena bunuh diri karena depresi.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya (PMJ) Kombes Tubagus Ade Hidayat, menyebut bahwa Yodi melakukan tiga kali tusukan percobaan saat melakukan bunuh diri. Tiga tusukan itu menghujam di dada kirinya.

"Dari beberapa faktor dari beberapa penjelasan, dari TKP, dari keterangan ahli, dari keterangan saksi dari olah TKP, dari keterangan yang lain dan bukti petunjuk yang lain maka penyidik sampai saat ini berkesimpulan bahwa yang bersangkutan diduga kuat melakukan bunuh diri," kata Tubagus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (25/7).

Menurut Tubagus, tusukan keempat Yodi di dada tembus paru-paru bagian bawahnya. Yodi juga melakukan dua kali tusukan di leher. Dua tusukan di leher membuat tenggorokan Yodi sobek dan tidak membuat pembuluh darah arterinya putus.

Terkait lokasi penemuan jenazah Yodi, , Polisi menduga lokasi tersebut sudah diketahui Yodi yang sering melewati daerah tersebut, sehingga sudah Yodi tahu lokasi itu sepi di malam hari. Yodi diduga kuat bunuh diri dengan pisau yang dibeli sendiri.

Baca juga: Editor Metro TV Ditemukan Tewas, Ini Kronologinya

"Bisa jadi dia enggak ingin orang lain ketahui bunuh diri, pilhannya di situ karena dia kuasai rute, rute yang biasa dilalui," ujar Tubagus.

Sementara itu, ayah almarhum Yorwi, Suwandi, mengaku kecewa dengan hasil yang diungkapkan pihak Polda Metro Jaya. Dalam wawancara stasiun televisi tempat almarhum bekerja, dia tak yakin putranya melakukan bunuh diri karena depresi.

Suwandi menyampaikan, beberapa hari sebelum ditemukan telah meninggal dunia, slmsrhum tidak menunjukkan tanda-tama seperti orang tengah deprsesi. Menurutnya, kalau Yodi depresi, tentunya untuk mandi saja malas dan tidak mempunyai motivasi apa-apa.

Sebaliknya, Yodi tetap bekerja dan bahkan sempat membeli laptop untuk mencari pendapatan tambahan karena akan menikah. Suwandi pun menilai bahwa anaknya tidak mengalami depresi. Sikap itu menunjukkan bahwa almarhum mempunyai harapan atau tidak putus asa.

291