Rembang, Gatra.com- Sungguh ironi, keterbatasan ekonomi membuat pelajar kelas VII SMP Negeri 1 Rembang bernama Dimas Ibnu Elyas  tidak bisa mengikuti pelajaran dalam jaringan (Daring) yang ditetapkan pihak sekolah. Diapun akhirnya memilih masuk sekolah sendiri agar tetap bisa menjalankan tugas yang diberikan sekolah. Selama masa pandemi Covid -19, pihak sekolah Dimas memang menerapkan metode belajar melalui sistem Dalam Jaringan (Daring).

Dengan percaya diri, Dimas datang ke sekolah dengan berpakaian seragam lengkap. Ia pun lalu masu ke dalam kelas dan memilih duduk di bagian depan.
Saat ditanya alasannya masuk sekolah, bocah 13 tahun ini dengan polos menjawab tidak memiliki handphone untuk belajar daring. "Gak punya HP, jadi masuk sekolah saja, minta tugas," ucapnya polos

Beruntung pihak sekolah berbaik hati mau menerima kehadiran Dimas. Sejumlah guru pun memberi tugas rumah dengan cara ditulis di papan tulis.

Kepala SMPN 1 Rembang, Isti Chomawati menyebut, khusus Dimas pihak sekolah memaklumi kondisi tersebut sehingga mempersilakannya untuk tetap ikut belajar tatap muka, meski hanya seorang diri.

"Sebenarnya saya nggak tahu, diakan murid baru. Tapi setelah ditanya kok datang ke sekolah, padahal kan pembelajaran dilakukan jarak jauh. Setelah dijawab gak punya HP, akhirnya saya berkomunikasi dengan guru mata pelajar untuk bisa memberikan tugas kepada Dimas," papar Isti saat ditemui di sekolah, Jumat (24/7).

Isti menjelaskan sudah selama 3 hari ini Dimas datang ke sekolah untuk belajar. Selama di sekolah, ada satu guru yang mendampinginya untuk memberikan bimbingan pembelajaran. "Saya bilang ke guru, dimasukkan ke ruang kelas saja. Sambil nunggu print out penugasan saya minta diberi penjelasan pembelajaran, tapi singkat saja jangan lama-lama," ujarnya.

Dimas adalah anak dari Didik Suroyo yang merupakan nelayan harian, dan Asiatun, seorang buruh pengeringan ikan. Mereka tinggal di Rt 1 Rw 1 Desa Pantiharjo Kecamatan Kaliori Rembang.