Home Kesehatan Perdana diKota Solok,Sekolah Terapkan Pendidikan Tatap Muka

Perdana diKota Solok,Sekolah Terapkan Pendidikan Tatap Muka

Solok, Gatra.com - SDN 09 Pasar Pandan Air (PPA) Kota Solok, Sumatera jadi sekolah percontohan pendidikan tatap muka dengan meberlakukan protokol kesehatan dengan cek suhu tubuh, cuci tangan, dan memasang sekat di setiap meja siswa.
 
Kepala Sekolah Sekolah Dasar Negeri (SDN) 09 Pasar Pandan Airmati (PPA), Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, Desriyondra mengungkapkan, pemberlakukan pembelajaran tatap muka langsung bagi murid-murid kelas satu yang baru masuk sekolah jenjang Sekolah Dasar (SD) telah kami mulai pada Senin 20 Juli 2020. 
 
"Pada umumnya SD di Kota Solok menerapkan pembelajaran sistem Dalam Jaringan (Daring) dan Luar Jaringan (Luring) dimasa Pandemi Covid-19, karena Kota Solok masih berada pada Zona Kuning," katanya kepada Gatra.com Jumat (24/7).
 
SDN 09 PPA ini merupakan sekolah pertama dan percontohan yang menerapkan pembelajaran tatap muka langsung di Kota Solok. Uji coba pembelajaran tatap muka langsung ini, akan dilaksanakan selama satu minggu dari tanggal 20 hingga 25 Juli 2020.
 
Sistem ini akan menjadi acuan untuk sekolah lainnya tingkat SD di Kota Solok setelah dilakukannya evaluasi.
 
Pelaksanaan pembelajaran tatap muka bagi murid kelas 1 baru SDN 09 PPA tersebut, dilakukan dengan mematuhi semua aturan  protokol kesehatan, seperti: izin dari Kepala Daerah dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Solok, serta persetujuan orang tua/wali murid.
 
Untuk Kota Solok,kebijakan ini juga sudah sesuai dengan edaran Walikota Solok Nomor: 420/497/DDIK-SEKR-2020 Tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Pada tahun Pelajaran 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
 
Dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka perdana di SDN 09 PPA, juga diawasi langsung perwakilan Dinas Pendidikan, Apriman, selaku Pengawas SD Kota Solok, Kepala Puskesmas Tanjung Paku, Khairun Nikmah Harahap, BPBD Kota Solok Fera Zuana bersama Tim, serta Tagana dan Pramuka Peduli Kota Solok untuk pendampingan.
 
Sebelum pelaksanaan kegiatan belajar tatap muka sekolah telah mempersiapkan segala sarana prasarana seperti penyemprotan desinfektan di lingkungan sekolah oleh Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Solok. Ruangan kelas juga dipersiapkan seperti meja belajar di beri batas dengan plastik dan juga hanya sebanyak 10 buah meja saja, karena anak-anak yang akan dihadirkan kesekolah cuma sebanyak 10 orang saja setiap hari dan satu kali dalam seminggu.
 
"Kita datangkan sehari 10 orang didampingi orang tua dengan durasi belajar selama 4 kali 25 menit, aktifitas dilakukan dalam kelas saja.Kita juga berkerja sama dengan orang tua, orang tua menyiapkan masker, handsanitizer, dan makanan karena anak-anak dilarang jajan di luar sekolah serta anak-anak juga kita cek suhu dengan thermo gun," jelas Desriyondra.
 
Desriyondra juga menuturkan awal tahun ajaran baru 2020/2021 ini dimulai sejak 13 Juli 2020 yang lalu. Untuk kelas 2 hingga 6 dilaksanakan secara daring, sedangkan untuk kelas 1 (satu) tatap muka langsung di sekolah.
 
"Untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka ini, kami mempersiapkan berbagai hal protokol kesehatan, diantaranya menyediakan tempat cuci tangan, ruang kelas mejanya kita batasi dengan sekat plastik, antar meja berjarak, serta berkoordinasi dengan Puskesmas Tanjung Paku, namun yang penting sekali adalah izin dari Kepala Daerah dan persetujuan orang tua," terangnya.
 
Berbagai respon positif didapatkan dari pemberlakuan pendidikan tatap muka, terutama dari salah seorang orang tua murid bernama Hidayat yang mengungkapkan sebagai orang tua sangat bersyukur dengan ada kegiatan belajar tatap muka langsung bersama gurunya di sekolah, "karena ini merupakan pengalaman pertama bagi anak kami, yang baru menginjak SD. Dengan datang ke sekolah bertemu dengan teman-temannya menjadi kebanggaan bagi anak kami," ungkap dia.
 
Lebih lanjut Hidayat menjelaskan sebelum menjalankan pendidikan tatap muka Pihak sekolah sudah mengkoordinasi terlebih dahulu dengan orangtua wali murid, dan mereka sudah menyetujui kalau anak didatangkan ke sekolah.
 
"Apalagi kami juga sudah melihat berbagai sarana dan fasilitas yang disediakan serta penerapan protokoler kesehatan sudah memenuhi standar," ungkap dia.
817