Cilacap, Gatra.com – Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah berencana memperketat pemantauan di perbatasan menyusul tren peningkatan kasus baru Covid-19 yang didominasi pendatang atau perlaku perjalanan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Cilacap, Farid Ma’ruf mengatakan kasus terbaru Covid-19 didominasi oleh pelaku perjalanan. Data terkini, dalam sepekan terakhir kembali terjadi lonjakan pasien Covid-19 yang dirawat khusus, yakni sembilan orang.
Padahal, Cilacap nyaris zero kasus Covid-19 sebelum kasus-kasus baru terdeteksi. Pada Kamis (24/7), jumlah kasus Covid-19 di Cilacap sebanyak 77 orang. Rinciannya, sebanyak 67 orang sembuh, satu meninggal dunia, dan sembilan masih dirawat.
Farid menjelaskan, selain pengetatan posko perbatasan, Pemkab juga berencana melakukan rapid test dan swab test untuk yang tes rapidnya menunjukkan reaktif. Tes swab massal akan dilakukan mulai pekan ini.
“Ini dari daerah rawan yang harus diwaspadai,” katanya.
Dia menampik gugus tugas sudah mulai kendor setelah status Cilacap yang berkategori zona kuning. Terkini, gugus tugas lebih ke aksi preventif dibanding aksi yang tampak di lapangan. Terbukti, jika ada pendatang yang dikhawatirkan terpapar Covid-19 gugus tugas RT melaporkan secara berjenjang ke hingga ke kabupaten dan langsung dilakukan pemantauan dan swab.
“Sebenarnya kendor sih tidak. Cuma gaungnya saja yang agak kurang. Karena memang pemberitaan itu bosan juga apa ya,” ucapnya.
Dia menjelaskan, Pemkab juga telah berkoordinasi lintas sektoral dengan Dinas Perhubungan, Kesehatan, BPBD dan OPD lainnya.
Sebelumnya, Kepala Bagian Humas Setda Cilacap, Buddy Haryanto mengatakan tiga posko perbatasan masih aktif meng-update perkembangan pemantauan di perbatasan. Yakni perbatasan ke Pangandaran Jawa Barat, Perbatasan ke Kota Banjar, Jawa Barat dan Perbatasan ke Banyumas-Kebumen.
“Ada tiga yang masih relatif rutin update. Yaitu Posko Patimuan, Posko Mergo dan Posko Sampang,” kata Buddy.