Medan, Gatra.com - Ratusan umat Islam dari berbagai elemen menggelar aksi demo menolak Rancangan Undang-undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP). Aksi di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut, di Medan tersebut digelar pada Jumat (24/7).
Meski diguyur hujan, ratusan massa tetap menggelar aksinya di depan kantor DPRD Sumut. Disertai teriakan takbir, massa menyatakan bahwa mereka siap perang dan maju melawan upaya Komunis tumbuh di Indonesia. Mereka menilai bahwa hadirnya RUU HIP menjadi pintu masuk ajaran atau paham yang pernah menghabisi ulama.
Massa berharap semua pihak menolak keberadaan rancangan undang-undang yang menciptakan kegaduhan bangsa. Massa mendesak elit politik bangsa untuk menghapuskan RUU HIP. RUU HIP merupakan rancangan undang-undang yang memberikan kebebasan terhadap Komunis di Indonesia.
Ketua Forum Umat Islam (FUI) Sumut, Indra Suheri yang menyampaikan orasi di tengah-tengah aksi menilai RUU HIP menciptakan konflik horizontal. Serta penghianatan terhadap bangsa, NKRI dan Pancasila. "Ada orang yang mengaku toleransi sesungguhnya kami yang paling toleran. Seleksi alam akan membuktikan. Umat islam menjaga gawang persatuan dan kesatuan Indonesia. NKRI harga mati, " teriaknya.
Indra Suheri mengatakan bahwa Komunis yang ada di Indonesia dengan sebutan PKI adalah orang-orang biadap. Orang-orang yang anti terhadap TNI Angkatan Darat, anti terhadap orang baik di negara ini. "PKI yang selalu haus darah. Siap perang dengan PKI. Jadi musuh kita bukan aparatur negara. Musuh kita bukan polisi," jelasnya.
Hingga berita ini dikirimkan belum ada anggota DPRD Sumut yang menerima kehadiran demonstran tersebut. Masih terus melakukan aksinya meski diguyur hujan.