Pekanbaru, Gatra.com - Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau, Ustad Zulhusni Domo, berharap pihak kepolisian dapat mengusut tuntas kasus penikaman yang mendera imam Masjid Afalah, Kota Pekanbaru, Ustad Yazid Nasution.
Zulhusni menilai sejumlah keganjilan terlihat dari aksi penikaman itu. Ia mencontohkan bagaimana pelaku bisa dengan mudah mengakses ruangan yang khusus diperuntukkan bagi tamu-tamu penting masjid.
"Kalau kita lihat, si penyerang itu masuk dari pintu yang langsung menuju area mihrab. Itu bukan pintu masuk jemaah, itu untuk tamu-tamu khusus, seperti khatib masjid, penceramah, imam. Jadi kok bisa lewat disana dia," ungkapnya kepada Gatra.com, Jum'at (24/7).
Husni mengaku, sebagai penceramah dirinya pernah masuk ruangan tersebut, ruangan itu fungsinya sebagai tempat menyambut kedatangan tamu-tamu penting masjid.
"Disana ada sofa, tempat ulama duduk sejenak sebelum memberikan ceramah, atau menjadi imam sholat. Agak aneh juga kenapa bisa dia lewat sana," tekannya.
MUI Riau, sebut Husni, prihatin dengan kejadian naas tersebut. Terlebih aksi seperti itu terbilang langka di Riau. Oleh sebab itu organisasi ulama Riau meminta aparat kepolisian mengusut perkara yang meresahkan tersebut.
"Terlepas gila tidak gila, kita minta aparat polisi mengusut ini. Supaya motif penikaman itu diketahui. Kalau dia kurang sehat jiwanya, seharusnya keluarga bisa bertanggungjawab," imbuhnya.
MUI turut menghimbau sekuriti masjid termasuk gharim agar ikut menjaga imam masjid.
Untuk diketahui, pada Kamis malam (23/7) setelah sholat Isya, imam Masjid Afalah Ustad Yazid Nasution diserang orang tak dikenal. Penyerangan dengan sebilah pisau itu dilakukan sebanyak dua kali, oleh pemuda yang diketahui berinisial IM. IM sendiri telah diamankan pihak kepolisian kota Pekanbaru, dan telah menjalani tes urine. Dia juga akan mengikuti tes kejiwaan.