Sukoharjo, Gatra.com - Dampak Pandemi Covid-19 ternyata tidak hanya dirasakan bagi mereka yang tinggal di kota-kota besar. Berbagai berita yang pada umumnya soal beberapa kota ternama di Indonesia, bukan berarti bahwa Pandemi Covid-19 ini hanya ada di wilayah tersebut.

Masyarakat di daerah perbatasan pun sangat terdampak, terkhusus di bidang pendidikan. Sampai saat ini, anak-anak di daerah perbatasan sama dengan anak-anak di kota-kota besar, mereka belum juga mendapatkan pendidikan pada tahun ajaran baru. 

Bedanya, jika anak-anak di kota diberikan kelas daring (online), anak-anak di daerah perbatasan seperti di Papua, hanya berdiam di rumah dan sesekali bermain dengan rekan sebayanya. 

Melihat kondisi itu, Dansatgas Yonif MR 413/Bremoro, Mayor Inf. Anggun Wuryanto, memerintahkan seluruh jajarannya agar memberikan pendidikan secara terbatas kepada anak-anak tunas bangsa. Terlebih, saat ini Indonesia sedang merayakan Hari Anak Nasional (HAN).

"Kita buat kelas lapangan di masing-masing pos, dan kebetulan hari ini Hari Anak Nasional," ujarnya.

Perintah tersebut langsung direspons oleh salah satu pos jajaran di Koya Koso, pos yang dikomandoi oleh Serka Hendrik Niko pun bergegas menggelar kelas lapangan di Kampung Kukup, Distrik Koya Koso, sebagai langkah awal dalam upaya penanganan pendidikan anak-anak di wilayah perbatasan. 

"Pendidikan yang kita berikan mungkin tidak selengkap seperti di sekolah, namun salah satu upaya dengan adanya kelas lapangan ini yakni tetap memelihara pendidikan anak Papua di wilayah perbatasan," ucapnya.