Tegal, Gatra.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal, Jawa Tengah akan membentuk relawan untuk mengantisipasi gelombang kedua penyebaran Covid-19. Relawan diambil dari perusahaan dan organisasi kemasyarakatan (ormas).
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengatakan, upaya mencegah penyebaran Covid-19 tidak cukup dilakukan pemerintah, namun juga membutuhkan keterlibatan masyarakat dalam mensosialisasikan penerapan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari.
“Makanya saya akan mengangkat relawan. Namanya relawan mandiri Covid-19 non biaya APBD. Kurang lebih jumlahnya 2.000 orang. Keberadaan relawan ini agar sosialisasi penerapan protokol kesehatan di masyarakat bisa lebih gencar agar tidak sampai ada gelombang Covid-12 kedua,” kata Dedy Yon, Rabu (22/7).
Dedy Yon mengemukakan, pembentukan relawan tersebut akan melibatkan perusahaan atau pabrik, perbankan, serta ormas pemuda, remaja dan profesi. Dari masing-masing elemen itu ada perwakilan relawan 30 orang. “Jadi kurang lebih kurang lebih jumlahnya 2.000 orang. Yang sudah tercatat 1.300 orang yang sudah siap bergabung,” ucap Dedy Yon.
Menurut Dedy Yon, para relawan tersebut akan dilantik pada awal Agustus mendatang. Selanjutnya mereka akan bertugas untuk memastikan masyarakat, terutama orang-orang di sekitar tempat tinggal dan tempat kerja mereka patuh pada protokol kesehatan seperti memakai masker, jaga jarak, dan mencuci tangan di masa kenormalan baru. “Rencananya di awal bulan Agustus kita akan lantik relawan dari perwakilan perusahaan, perbankan, dan ormas. Relawan ini akan diketuai wakil wali kota,” ujar Dedy Yon.
Sebagai informasi, Kota Tegal sudah mencatatkan nol kasus positif Covid-19 sejak pertengahan Mei lalu. Kemudian pada 6 Juni sempat terdapat satu warga Kota Tegal yang dirawat karena positif Covid-19. Namun penularan warga tersebut terjadi di wilayah Depok, Jawa Barat. Warga yang merupakan pengusaha warteg itu sudah dinyatakan sembuh pada 1 Juli sehingga Kota Bahari kembali nol kasus Covid-19 dan menjadi satu-satunya daerah zona hijau di Jateng.