Jakarta, Gatra.com - Bupati Tabanan Bali, Ni Putu Eka Wiryastuti, mengatakan, kepala daerah wajib mendukung industri yang beriventasi pada pertumbuhan ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan.
Eka menyampaikan pandangan tersebut dalam virtual talkshow gelaran Global Green Growth Institute (GGGI) dan Lembaga Administrasi Negara (LAN) bertajuk "Membangun Daerah yang Maju dan Berketahanan", Rabu (22/7).
Dalam talk show sekaligus peluncuran Pelatihan Pro Hijau ini, Eka melanjutkan, kepala daerah harus mendukung industri yang beriventasi pada pertumbuhan ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan karena saat ini, Indonesia mengalami ledakan penduduk dan eksplotasi sumber daya alam.
"Hal tersebut membawa permasalahan. Masa depan hanya milik mereka yang berinvestasi di bisnis berkelanjutan," ujarnya.
Sedangkan untuk mendukung dan sesuai dengan pelatihan pro hijau, kali ini Tabanan membuat program Desa Wisata dengan Green Development Integrated Farming Tourism.
"Kami Pemerintah Kabupaten Tabanan sadar bahwa alam harus dijaga dan dilestarikan, maka kami ciptakan pembangunan hijau berbasis pertanian yang menjadi modal dasar dan napas dari Tabanan," ujarnya.
Menurutnya, Pemkab Tabanan membuat kebijakan yang mengatur dari hulu hingga hilir yang melindungi dan memberdayakan petani. "Kami utamakan penggunaan produk lokal petani kami, dan kami menyedikan pasar bagi produk petani kami," ujarnya.
Lebih lanjut Eka menyampaikan bahwa persawahan bukan hanya sebagai penghasil bahan pangan, namun juga memiliki potensi lain yang bisa dimaksimalkan. Di Tabanan, para wisatawan rela membayar lebih untuk berjalan-jalan menikmati keindahan persawahan.
"Hal ini membuktikan bahwa pertanian dan persawahan memiliki potensi wisata yang dapat membantu ketahanan ekonomi dan kemanan pangan," katanya.
Sementara itu, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong, menyampaikan bahwa gerakan ekonomi hijau atau pembangunan ekonomi yang memperhatikan lingkungan dalam pembangunan berkelanjutan merupakan visi Indonesia untuk masa kini dan masa yang akan datang.
"Indonesia akan dan sedang menuju pembangunan rendah karbon dan rendah emisi. Gerakan ekonomi hijau merupakan upaya konkret mendorong pengurangan deforestasi yang manfaatnya akan dirasakan pada skala nasional dan global," ujar Alue
Pada kesepatan yang sama, Indonesian Country Representative Global Green Growth Institute, Marcel Silvius, menyampaikan terima kasih kepada Indonesia yang memulai langkah untuk mewujudkan program ekonomi hijau.
"Indonesia merupakan pionir pelatihan Pro Hijau. Semoga kita dapat mewujudkan ekonomi hijau dan menjadi Indonesia Emas 2045," ungkapnya.
Selain narasumber di atas, acara ini juga dihadiri oleh Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Adi Suryanto, Deputi IV Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Basseng, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani, dan Direktur Eksekutif Kemitraan Laode M. Syarif.