Yogyakarta, Gatra.com - Kasus baru Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta melonjak selama dua hari ini. Tertularnya petugas kesehatan dan pilkada menyumbang lonjakan kasus tersebut.
Setelah kemarin bertambah 28 kasus, pada Rabu (22/7) ini kasus baru Covid-19 di DIY bertambah 21 kasus. “Total kasus positif Covid-19 di DIY sebanyak 486 kasus,” kata Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19 Berty Murtiningsih.
Dari 21 kasus baru tersebut, 13 orang merupakan hasil skrining pada karyawan rumah sakit. Dari 13 orang ini, sebelas orang dari rumah sakit di Gunungkidul, sedangkan dua yang lain dari Bantul dan Sleman.
Selain petugas kesehatan, kasus baru hari ini disumbang oleh empat orang pelaku perjalanan, yakni dari Jakarta, Pekalongan, dan Kalimantan. Adapun tiga pasien lain tertular dari kasus positif sebelumnya, sementara satu orang masih ditelusuri riwayat penularannya.
Selain tambahan positif, Pemda DIY mencatat dua kasus sembuh hari ini. Alhasil, penderita Covid-19 di DIY yang sembuh 332 orang.
Namun kasus positif meninggal bertambah satu orang, sehingga totalnya 14 orang. Dari catatan Gatra.com, enam dari 14 orang itu wafat sepanjang Juli ini. Pasien dalam pengawasn (PDP) pun meninggal seorang dan menjadikan total kematian PDP 33 orang--dari 173 PDP dalam proses tes.
Sebelumnya, Berty menjelaskan lonjakan kasus karena peningkatan pemeriksaan. Hal ini merespons tambahan 28 kasus pada Selasa (21/7), termasuk 6 orang petugas kesehatan. “Mulai akhir Juli ini kami prioritaskan pemeriksaan pada tenaga kesehatan rumah sakit dan puskesmas,” tuturnya.
Jika hari ini ada 13 orang, kemarin ditemukan enam petugas kesehatan positif Covid-19. Menurut Berty, petugas kesehatan itu bukan hanya yang langsung menangani pasien Covid-19, tapi bertugas di layanan umum seperti UGD dan staf administrasi.
“Tak semua karena layanan, tapi ada juga yang pulang dari pendidikan (dari luar DIY). Kami akan evaluasi dapat (Covid-19) dari mana. Petugas kesehatan ini aset kita. Kalau tak dilindungi, layanan tak maksimal,” tuturnya.
Hingga data kemarin, Berty mengatakan 6-7 persen total kasus Covid-19, atau sekitar 30 orang, adalah petugas kesehatan. “Jumlah nakes yang sembuh ini sudah sekitar 80%. Mereka OTG (orang tanpa gejala),” katanya.
Sehari sebelumnya, enam petugas kesehatan di Bantul dan Sleman juga dinyatakan positif Covid-19. Jika ditambah 13 orang hari ini, petugas kesehatan positif Covid-19 mencapai tak kurang 43 orang.
Tambahan 28 orang kemarin juga termasuk delapan petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) yang akan melalukan pencocokan dan penelitian (coklit) untuk pilkada. Namun kelompok pasien positif dari petugas coklit ini ternyata bukan hanya delapan orang itu.
Dari 28 pasien positif Covid-19 kemarin, terdapat 11 orang positif, termasuk anak-anak, yang tertular dari dua pasien beberapa hari sebelumnya. Kedua orang ini ternyata juga anggota PPDP. Jika ditotal, penularan di lingkup petugas coklit itu mencapai 21 orang.
"Kasus ini menularkan ke banyak orang. Tapi tidak bisa di-judge dari dia, harus dianalisis. Dia ketahuan lebih dulu dari skrining, sekarang sudah di-tracing. (Kasus-kasus lain) Berkaitan, tapi belum tentu tertular dari komunitas (PPDP) ini," ujarnya.