Cilacap, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah bakal melakukan tes swab kepada pendatang, terutama yang berasal dari wilayah zona merah atau episentrum penyebaran Covid-19, mulai pekan ini. Langkah itu dilakukan lantaran kasus terbaru dominan pendatang dan pelaku perjalanan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap, Farid Ma’ruf mengatakan, para pendatang akan dites swab, usai dilakukan rapid test. Karenanya Pemkab akan kembali mengintensifkan pemantauan di pos perbatasan dan pemantauan pendatang hingga tingkat RT.
“Tes swabnya bisa dilakukan dari pos. Atau berdasar laporan dari ketua RT atau desa,” ujarnya, Rabu (22/7).
Menurut dia, pekan ini Pemkab menargetkan melakukan tes swab terhadap 1.500 orang. Salah satunya yakni para pendatang. Sedangkan secara total, sementara ini Pemkab menyediakan sebanyak 6.000 paket tes swab.
“Saya sudah berkoordinasi dengan Bu Pramesti (Kepala Dinas Kesehatan Cilacap), swab akan dilakukan mulai minggu ini, termasuk pendatang,” tandasnya.
Dia mengemukakan, tes swab terhadap pendatang dilakukan untuk memastikan agar mereka bebas dari Covid-19. Pasalnya, kasus baru Covid-19 didominasi pendatang. Kasus baru tersebut di antaranya empat orang di Cilacap tengah, yang memiliki riwayat perjalan ke Balongan, Jawa Timur. Usai dites swab, ternyata mereka positif Covid-19.
Selanjutnya, kasus Gandrungmangu yang juga merupakan pelaku perjalanan dari Jakarta. Sebelumnya, kasus lainnya di Cimanggu dan Cipari juga merupakan pelaku perjalanan Surabaya dan Kalimantan.
Dia mengklaim, seluruh pasien positif sudah berada dalam perawatan khusus. Terkini, masih ada sembilan pasien Covid-19 yang dirawat. “Kalau yang sakit sekarang sudah dirawat dengan standar khusus,” ujarnya.
Terkini, kasus Covid-19 di cilacap Berjumlah 76 orang. Rinciannya sebanyak 67 orang sembuh, satu meninggal dunia dan delapan masih dalam perawatan.
Sedangkan pasien suspek dirawat sebanyak 307 orang. Rinciannya yakni sebanyak 274 orang sembuh, 28 meninggal dunia, dan lima orang masih dalam perawatan. Adapun kontak erat berjumlah 1.620 orang. Dengan rincian 1.572 orang selesai karantina mandiri dan 48 lainnya masih menjalani karantina.