Banyumas, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten Banyumas menutup aktivitas pelayanan di Mal Pelayanan Publik (MPP) Purwokerto, Jawa Tengah, mulai Rabu (22). Hal ini dilakukan menyusul temuan 6 orang pegawai yang bertugas di kantor tersebut terkonfirmasi positif virus Corona.
Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan, pihaknya memutuskan untuk menutup MPP selama sepekan. Selain sterilisasi, penutupan ini dilakukan sembari menunggu hasil tes swab seluruh pegawai dapat diketahui.
"MPP kami tutup sementara sampai dengan seluruh pegawai mendapatkan hasil tes swabnya. Kira-kira 1 minggu ke depan baru akan kami buka kembali," ujarnya.
Dari pantauan Gatra.com, suasana komplek Mal Pelayanan Publik sangat lengang. Hanya terlihat dua personel keamanan yang berjaga di pintu masuk. Sejumlah pengunjung yang datang terlihat kebingungan. Mereka juga tidak diperbolehkan masuk oleh petugas keamanan.
Husein mengatakan, meski MPP ditutup, pelayanan masyarakat tetap berjalan secara daring. Sebagai informasi, MPP yang diresmikan 10 Januari 2019 ini menyediakan 103 jenis layanan perizinan, dokumen hingga pajak. Terbaru, Kantor Imigrasi Kelas II Cilacap juga membuka pelayanan paspor pada Juni 2020 lalu. "Kita tetap melayani masyarakat, dengan melakukan pelayanan secara online," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Bupati Achmad Husein mengumumkan penambahan 38 kasus konfirmasi positif COVID-19 baru pada Rabu (22/7). Sebanyak 37 orang di antaranya merupakan orang tanpa gejala (OTG).
Kasus baru tersebut terdiri atas pedagang Pasar Wage Purwokerto sebanyak 16 orang, pegawai Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) sebanyak 5 orang dan 3 orang pegawai Mal Pelayanan Publik (MPP). Adapun Pegawai Bapenda sebanyak 3 orang di antaranya ditugaskan di MPP.
Kasus konfirmasi positif lainnya yaitu 3 dokter dan 5 perawat, 2 pegawai Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Banyumas. Selain itu terdapat 4 orang dari hasil penelusuran reguler.
"Semoga masyarakat Banyumas tetap optimis dan yakin Insyallah kita dapat mengatasi semuanya dengan baik. Kita lebih baik menemukan OTG dan mengetahui kondisi lapangan sesungguhnya. Ini untuk kehati-hatian dan kewaspadaan kita," ucapnya.