Karanganyar,Gatra.com- Tim Gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Karanganyar memantau perkembangan kesehatan dokter X dan keluarganya usai mereka terinveksi Covid-19. Tim juga melacak kontak erat para pasien dokter itu.
Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karanganyar, Juliyatmono mengaku pelacakan kontak erat pada kasus ini tak sederhana. Sebab, pasien dokter X tak hanya asal Karanganyar. Namun juga dari luar kota. Pelacakan kontak erat bertujuan mempersempit penyebaran Covid-19 dari klaster ini.
"Ternyata (keluarga) dokter X positif (Covid-19) semua. Istrinya, neneknya sampai pembantunya juga. Mereka dibawa ke rumah sakit bersama dengan dokter X. Otomatis tempat praktiknya tutup, katanya kepada Gatra.com, Selasa (21/7).
Dokter X dan keluarganya kini dirawat di tempat kerjanya di sebuah rumah sakit di Solo. Perkembangannya dilaporkan secara rutin ke tim gugus tugas di Karanganyar. Mengenai mereka, hal itu tidak terlalu mengkhawatirkan karena tertangani secara profesional di rumah sakit. Namun, Juliyatmono khawatir kontak eratnya belum seluruhnya terlacak. Sejauh ini, tim gugus tugas di wilayah tersebut yang digawangi puskesmas setempat melacak para pasien dokter X dari daftar kunjungan. Diharapkan bagi yang tertular segera diisolasi di rumah sakit sekaligus mendapatkan perawatan intensif.
Sementara itu jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 hingga Senin (21/7) pukul 15.00 WIB sebanyak 51 orang. Akumulasinya mencapai 110 orang dengan empat kematian. Berdasarkan data itu, tingkat sembuh ternyata cukup tinggi. Yakni 55 orang.
Juliyatmono juga selaku Bupati Karanganyar mengatakan, tenaga kesehatan (nakes) dominan dalam kasus terbaru. Ini menjadikannya klaster terbesar Covid-19 di Karanganyar dalam empat bulan terakhir. Mayoritas tinggal di wilayah Colomadu. Meski demikian, ia memastikan mereka tertangani maksimal selama dirawat di rumah sakit.
Mereka itu dirawat dan isolasi mandiri di tempat kerjanya di rumah sakit. Kebanyakan RS di Solo. Baik di RSDM maupun RS UNS, katanya.
Prosedur pelacakan kontak erat melalui rapid tes dinilai lebih efektif mengetahui kondisinya lebih cepat dibanding swab tes PCR yang butuh waktu berhari-hari. Selain itu, hasil pemeriksaan yang keluar lebih cepat akan meredakan kepanikan.