Medan, Gatra.com – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi berharap Badan Amil dan Zakat Nasional (Baznas) Sumut terlibat dalam mendongkrak perekonomian rakyat di masa pandemi. Program yang dilaksanakan Baznas harus banyak pada peningkatan produktifitas masyarakat.
Mantan ketua PSSI tersebut mengatakan bahwa di masa kondisi pandemi Covid-19 saat ini banyak sektor perekonomian masyarakat terganggu. Dampak pada perekonomian masyarakat dari segala sektor sudah sangat besar. Karena itu pemerintah terus berupaya merangsang agar pertumbuhan ekonomi kembali bangkit.
Upaya tersebut juga akan dilakukan dengan harapan dukungan dari pembayaran zakat umat yang dikelola Baznas. Penyaluran zakat diharapkan dapat lebih ditekankan untuk kebutuhan yang lebih produktif. Karena selama ini, sebagian besar diperuntukkan untuk kebutuhan yang konsumtif.
“Nanti kita mau alihkan (zakat) ini dari yang konsumtif menjadi produktif. Tetapi tidak semua. Dengan begitu, saya yakin bisa,” katanya dalam pertemuan Baznas Sumut, Perwakilan Kantor Wilayah Kementerian Agama di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid 19 Sumut, Senin (20/7).
Saat ini, penyaluran zakat dan infaq hingga Juni 2020 di Sumut mencapai Rp4,120 Miliar. Baznas Sumut berharap Pemprov Sumut membantu meningkatkan penerimaan zakat dan infaq khususnya dari Aparatur Sipil Negara (ASN).
Ketua Baznas Sumut, Amansyah Nasution mengatakan bahwa pihaknya juga telah melaksanakan bantuan dalam bentuk dukungan kegiatan yang produktif. Namun bantuan tersebut dapat diwujudkan dengan tolak ukur berapa banyak dana yang dapat dikumpulkan.
“Kita tidak tahu ini Covid-19 sampai kapan berakhir. Dalam menyalurkan zakat, tidak hanya untuk yang konsumtif tetapi yang produktif. Sehingga kita berikan kail, bukan ikan, dan itu tergantung berapa banyak yang bisa dikumpulkan,” terangnya.
Pihak Baznas Sumut telah menjalankan program kegiatan produktif dibeberapa daerah seperti Serdangbedagai dan Batubara. Kegiatan tersebut bergerak di bidang pertanian. Lewat kegiatan yang dilaksanakan, masyarakat tidak lagi hanya sekadar menerima bantuan, tetapi ada upaya membangun usaha atau penghasilan.