Home Ekonomi Nelayan Belum Melaut, Harga Ikan di Kota Tegal Melonjak

Nelayan Belum Melaut, Harga Ikan di Kota Tegal Melonjak

Tegal, Gatra.com - Harga ikan di Kota Tegal, Jawa Tengah, yang sempat anjlok karena pandemi Covid-19 kembali naik. Kenaikan harga ini salah satunya disebabkan banyak nelayan yang belum melaut.

Salah satu nelayan di Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat, Wanda (38), mengungkapkan, harga berbagai jenis ikan mulai mengalami kenaikan sejak sepekan terakhir.

"Waktu awal-awal ada virus corona, anjlok. Sekarang sudah mulai naik. Kenaikan berkisar Rp1.000 sampai Rp5.000 per kilogram dari harga normal," ujarnya saat ditemui di Pelabuhan Perikanan Pantai Tegalsari, Senin (20/7).

Wanda mencontohkan harga ikan tongkol naik dari Rp25.000 per kilogram dari harga normal Rp20.000 per kilogram. Kemudian harga ikan tunul, naik dari Rp20.000 per kilogram dari harga normal Rp17.000 per kilogram.

"Harga udang juga naik. Yang berukuran sedang naik Rp5.000 menjadi Rp40.000 per kilogram dari harga normal," kata Wanda.

Sebelumnya, pada awal pandemi Covid-19, rata-rata harga ikan di Kota Tegal merosot hingga Rp4.000 per kilogram dari harga normal. Ikan tongkol misalnya, turun harga dari Rp20.000 per kilogram menjadi Rp16.000 per kilogram, ikan tunul turun harga dari Rp21.000 per kilogram menjadi Rp 17.000 per kilogram, dan udang berukuran sedang turun dari Rp35.000 per kilogram menjadi Rp31.000 per kilogram.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Tegal, Riswanto, mengatakan, kenaikan harga ikan dipicu menurunnya jumlah suplai ikan karena banyak nelayan yang belum kembali melaut. Di sisi lain, kebutuhan ikan mulai meningkat.

"Saat ini 80% nelayan belum kembali dari laut. Sebagian besar nelayan baru kembali melaut pertengahan atau akhir Juni. Selain karena pandemi Covid-19, nelayan tidak melaut karena libur Lebaran," ujar Riswanto dihubingi pada Senin (20/7).

Salah satu pengusaha pengolahan ikan di Kota Tegal, Nurtantio Sony Putro (47), membenarkan minimnya suplai ikan. Hal ini membuat dua pabrik pengolahan ikan miliknya di Kota Tegal dan Pekalongan kekurangan bahan baku.

"Kapasitas produksi kami 70 ton per hari. Tetapi kami hanya mendapat suplai ikan paling banyak 40 ton per hari," ujar Sony ketika dihubungi pada Senin (20/7).

Untuk mencukupi kebutuhan produksi, Sony mengaku harus mencari ikan dari luar daerah, seperti Surabaya dan Bandung. "Biasanya suplai ikan dari Kota Tegal dan sekitarnya sudah cukup. Ini harus mencari ikan dari luar daerah," ujarnya.

1319