Bandung, Gatra.com - Perusahaan farmasi Bio Farma menyatakan siap melakukan uji klinis tahap 3 dari vaksin Covid-19. Untuk tahap awal uji klinis tahap 3, vaksin Sinovac yang didatangkan dari Tiongkok, sudah diterima pihak Biofarma pada Ahad (19/7) sebanyak 2.400 vaksin. Sementara tahap uji klinis tahap 3 direncanakan berlangsung pada Agustus mendatang.
Kehadiran vaksin Sinovac di Indonesia tidak terlepas dari dukungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (KBUMN) dan Kementerian Luar Negeri RI yang membantu proses kedatangan vaksin covid-19 dari Tiongkok hingga ke Indonesia sebagai wujud diplomatic goods.
Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan uji klinis vaksin Covid-19 dijadwalkan akan berjalan selama enam bulan sehingga ditargetkan selesai pada Januari 2021 mendatang. “Apabila uji klinis vaksin Covid-19 tahap 3 lancar maka Bio Farma akan memproduksinya pada Q1 2021 mendatang, dan kami sudah mempersiapkan fasilitas produksinya di Bio Farma, dengan kapasitas produksi maksimal di 250 juta dosis,” ujar Honesti dalam keterangan yang diterima Gatra.com, Selasa (21/7).
Honesti menambahkan alasan pemilihan Sinovac sebagai mitra disebabkan platform vaksin beserta metode pembuatan vaksin yang digunakan oleh Sinovac mirip dengan kompetensi yang dimiliki Bio Farma. Dengan metode inaktivasi tersebut, Bio Farma sudah memiliki pengalaman dalam membuat vaksin seperti vaksin Pertusis.
Vaksin yang didatangkan dari Cina itu masih memerlukan beberapa tahapan sebelum dilakukannya uji klinis. Tahap yang masih harus dilewati di antaranya pengujian di Laboratorium Bio Farma, dan beberapa perizinan lainnya.
Uji klinis vaksin Covid-19 tersebut akan dilaksanakan di pusat uji klinis, Fakultas Kedokteran UNPAD, dengan mengambil sampel sebanyak 1.620 subjek dengan rentang usia antara 18-59 tahun, dengan kriteria-kriteria tertentu. Sedangkan sisa dari vaksin akan digunakan untuk uji di beberapa lab antara lain di Bio Farma dan Pusat Pengujian Obat Dan Makanan Nasional (PPOMN).
Dalam uji klinis vaksin Covid-19, Bio Farma berperan sebagai sponsor berkolaborasi dengan berbagai pihak antara lain Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI sebagai medical advisor dan pelaksanaan uji titer antibodi netralisasi. Selain dengan Baltbangkes, Bio Farma juga bekerja sama dengan BPOM RI sebagai regulator, dan FK UNPAD selaku insititusi yang berpengalaman dalam pelaksanaan uji klinis vaksin di Indonesia.
Pengembangan vaksin Covid-19 merupakan satu dari lima skenario Bio Farma dalam menangani penyebaran virus SARS COV2 penyebab Covid-19. Skenario tersebut antara lain produksi Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), Terapi Plasma Konvalesen, Mobile Laboratorium BSL 3, dan Pembuatan Viral Transport Media (VTM).