Cilacap, Gatra.com – Tim SAR gabungan berhasil menemukan korban yang tenggelam di perairan Kotawaru, Segara Anakan, Kecamatan Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Senin (21/7). Korban atas nama Kuswandi (45), warga kelurahan Karangtalun, Kecamatan Cilacap Utara, Cilacap.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Cilacap, I Nyoman Sidakarya mengatakan sebelumnya, korban dilaporkan hilang tenggelam pada Senin pagi, sekitar pukul 05.15 WIB. Korban saat itu memancing bersama dua rekannya di perairan Kutawaru, titik Koordinat 07° 41' 52.11" S 108° 59' 27.49" E.
“Nahas perahu yang mereka tumpangi dihempas angin kencang sehingga mengakibatkan korban dan rekannya terjatuh. Dua orang berhasil menyelamatkan diri dan satu orang hilang,” kata Nyoman, dikutip dari keterangan tertulis Basarnas Cilacap, Senin malam.
Peristiwa tenggelamnya satu orang itu kemudian dilaporkan kepada Basarnas. Basarnas memberangkatkan satu regu tim pencarian dan penyelamatan (SRU) dengan bekal peralatan lengkap, seperti perahu karet dan alat selam.
“Kita langsung memberangkatkan satu regu beserta peralatan lengkap seperti Satu Unit Rescue Car dan Rescue Carrier, Satu Unit RIB, APD Covid-19, 2 set alat selam dan Peralatan SAR Air dan peralatan pendukung lainnya untuk menggelar Operasi SAR,” jelasnya.
Dalam pencarian itu, selain Basarnas KKP Cilacap, ada pula unsur SAR dari Polairud Cilacap, Polsek Cilacap Tengah, Koramil Cilacap Tengah, Cilacap Rescue, Rapi Cilacap, PMI Cilacap, MTA Cilacap, SAR Wijayakusuma, Bagana Cilacap, SAR Kutawaru dan warga Sekitar.
Selain dengan penyelaman, pencarian juga dilakukan dengan penyisiran air. Korban akhirnya ditemukan setelah dilakukan penyelaman oleh tim, tak jauh dari titik di mana korban dilaporkan hilang tenggelam. Korban langsung di bawa ke RSUD Cilacap untuk pemeriksaan.
“Dengan di temukanya korban untuk selanjutnya Operasi SAR kita tutup dan semua unsur kita kembalikan ke kesatuanya masing masing,” ujarnya.
Masyarakat diimbau untuk mewaspadai gelombang tinggi dan angin kencang yang berpotensi membahayakan diri. Pasalnya, peristiwa kecelakaan air ini bukan kali pertama terjadi. Pada Juli ini, Sebelum ini, peristiwa orang tenggelam dan atau kapal terbalik akibat gelombang tinggi maupun faktor cuaca dua kali terjadi.