Cilacap, Gatra.com – Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mewaspadai kemungkinan terjadinya gelombang kedua paparan Covid-19 seturut terkonfirmasinya sejumlah kasus positif baru yang didominasi pendatang atau pelaku perjalanan.
Kepala Dinas Kesehatan Cilacap, Pramesthi Griana Dewi mengatakan kasus positif dari pendatang atau pelaku perjalanan itu mirip dengan awal Covid-19 pada Maret 2020 lalu. Saat itu semua kasus positif adalah pelaku perjalanan atau pendatang. “Ya, mirip. Jadi pelaku perjalanan tertular dari daerah lain,” katanya, Senin sore (20/7).
Dia mencotohkan, dua kasus terakhir merupakan warga Gandrungmangu dan Cilacap Tengah. Keduanya memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta dan Surabaya. Diduga kedua pasien positif tersebut terpapar di dua wilayah tersebut atau selama perjalanan. “Yang terbaru itu kan satu di Gandrungmangu, sama di Cilacap Tengah. Merupakan pelaku perjalanan,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi penularan lokal atau transmisi lokal, dinkes mengintensifkan contact tracing. Selain itu, rapid test juga dilakukan terhadap keluarga atau kontak dekat pasien pelaku perjalanan ini. Upaya karantina juga dilakukan untuk mengantisipasi penularan kepada warga lainnya. “Ya kita memaksimalkan tracing, karantina. Jangan sampai menyebar ke orang lain,” tandasnya.
Sementara, data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cilacap menunjukkan pada Senin sore, total konfirmasi Covid-19 sebanyak 75 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 65 sembuh dan satu orang meninggal dunia. Terkini, masih ada sembilan pasien yang dirawat.
Sementara, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 302 orang, dengan rincian 274 sembuh dan 28 orang meninggal dunia. Sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) total berjumlah 1.588 orang, dengan rincian dengan rincian 1.572 orang selesai pemantauan, dan 16 orang masih dalam pemantauan.