Semarang, Gatra.com - DPRD Jawa Tengah meminta pemerintah provinsi Jawa Tengah memperbanyak pemeriksaan rapid test dan swab test kepada masyarakat untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.
Menurut Ketua DPRD Jawa Tengah (Jateg) Bambang Kusriyanto, perkembangan kasus Covid-19 di Jateng semakin meningkat setelah adanya kebijakan kenormalan baru (new normal).
“Saya merasa prihatin dengan konidisi ini dan meminta pemerintah provinsi supaya memperbanyak pemeriksaan rapid test dan swab test kepada masyarakat untuk segera memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Jateng,” katanya kepada wartawan di Semarang, Senin (20/7).
Mengutip data data website resmi corona.jatengprov.go.id jumlah positif di Jateng telah mencapai 7.267 orang, dengan perincian 3.112 orang dirawat, 3.550 orang sembuh, dan 605 orang meninggal.
Bambang menyatakan, saat ini masyarakat sudah melakukan kegiatan normal seperti sebelum adanya pandemi Covid-19 dengan mengabaikan jaga jarak dan memakai masker.
“Di pasar pasar tradisional, kegiatan jual beli berjalan normal dan banyak terjadi kerumunan. Tempat hiburan dan wisata juga sudah buka seperti biasa. Ini sangat rawan terjadi penularan,” ujarnya.
Bambang pun meminta pemerintah provinsi Jateng memperbanyak pemeriksaan rapid test dan swab test kepada masyarakat. Langkah ini perlu dilakukan mengingat penanganan Covid-19 sudah dilakukan cukup lama, tapi kondisinya tidak kunjung membaik bahkan justru semakin parah.
Politisi dari PDIP ini juga meminta Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengalokasikan bantuan untuk penguatan imun masyarakat.
“Gubernur bisa membantu penguatan imun masyarakat dengan membagikan vitamin C dan E agar tidak mudah tertular Covid-19,” kata Bambang.
Di samping penguatan imun masyarakat, Bambang meminta program jaring pengaman sosial (JPS) bantuan sembako yang direncanakan sebanyak tiga tahap sampai Agustus 2020.
“Bantuan sembako agar dilanjutkan tiga tahap lagi sampai bulan November mendatang,” pintanya.
Sementara, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyatakan akan meningkatan tes PCR massal Covid-19 dari 2.000 per hari menjadi 4.991 per hari.
Peningkatan tes massal ini, menurut Ganjar, akan mulai dilakukan pada Rabu depan, dengan daerah yang menjadi prioritas adalah Semarang Raya dan Solo Raya.
“Masukan tim ahli Semarang Raya dan Solo Raya prioritas karena peningkatan kasus Covid-19 di daerah itu cukup tinggi. Wilayah pantai utara yang cukup bahaya juga menjadi perhatian,” ujar Ganjar.
“Jangan sampai dana triliunan rupiah yang dikeluarkan pemerintah provinsi menjadi muspro atau sia-sia,” tandas Ganjar.