_thumb.jpg "Bupati Manggarai Barat Minta Masyarakat Harus Berantas Judi Online")
_(1)_11zon1_thumb.jpg "Keluarga Optimistis Menangkan PSU DPD RI Eks Terpidana Kasus Suap")
Jakarta, Gatra.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, kondisi ekonomi global mulai berangsur-angsur pulih sejak Juni 2020. Itu tercermin dari Purchasing Managers Index (PMI) di beberapa negara, yang sudah berada di level 50.
Sedangkan PMI Indonesia, meskipun masih berada di level kontraksi, namun telah meninggalkan level terendahnya. Bahkan, sudah menunjukkan perbaikan mulai Mei lalu, hingga berada di level 39,1 pada Juni 2020.
"PMI dari berbagai negara juga sudah mengalami perbaikan, di beberapa negara bahkan sudah di atas 50, Amerika Serikat, Tiongkok, Malaysia," ujar dia dalam konferensi pers APBN KITA, di Jakarta, Senin (20/7).
Selain dari PMI, perbaikan ekonomi global ditunjukkan pula oleh harga komoditas, terutama minyak yang juga sudah mengalami kenaikan. Sri Mulyani bilang, pada Juni 2020, harga komoditas minyak sudah mulai stabil, yakni berada di kisaran US$40 per barel.
"Seiring ekonomi yang mulai menggeliat, harga komoditas juga mulai menunjukkan ada perbaikan. Untuk minyak, terutama karena ada pemangkasan produksi, beserta adanya aktivitas ekonomi yang sudah mulai pulih," jelas dia.
Sama halnya dengan harga komoditas impor Indonesia yang juga mengalami pembalikan, seperti misalnya harga CPO, batubara dan LNG. "Kita lihat, untuk tembaga, batubara, dan CPO kita sudah mengalami perbaikan," imbuh bendahara negara itu.
Dari sisi sektor keuangan, pemulihan terjadi sesaat setelah terjadinya kepanikan pasar uang pada Maret dan April lalu. Sementara saat ini, berbagai indicator pasar uang sudah mulai membaik, seperti misalnya Yield 10 tahun, baik di mata uang lokal (local currency) maupun mata uang dolar di negara-negara emerging yang sudah mengalami pemulihan.
"Dalam hal ini yield mulai menurun, berarti harganya naik, artinya harganya rendah. Nilai tukar dari local currency juga sudah menujukkan perbaikan. Depresiasi makin mengecil, bahkan mengalami apresiasi, seperti yang terjadi di Filipina," tandas dia.
